Selasa, 29 December 2020 04:00 UTC
Ira Rachmawati, Ketua AJI Jember. Foto: Dokumen Probati
JATIMNET.COM, Jember – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jember mengajak seluruh pekerja media untuk tetap menjalankan profesi dengan tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Ketaatan terhadap protokol kesehatan perlu terus ditekankan untuk meminimalisir resiko jurnalis terpapar Covid-19.
“Peran jurnalis dibutuhkan publik untuk bersama-sama menghadapi dampak pandemi. Karena itu kita mengajak rekan-rekan semua untuk senantiasa menjaga kesehatan dan keselamatan dengan senantiasa menjalankan protokol kesehatan,” ujar Ira Rachmawati, Ketua AJI Jember yang baru terpilih pada Konferta AJI Jember 2020 kemarin, dalam siaran pers yang diterima Jatimnet.com pada Selasa 29 Desember 2020.
Kesehatan dan keselamatan jurnalis dalam menjalankan profesinya, menjadi titik penting di masa pandemi. Selain memberikan informasi edukasi terkait covid, media juga diharapkan bisa mengadvokasi kebijakan pemerintah terkait dampak pandemi.
Konferta AJI Jember yang digelar pada akhir pekan lalu, dilakukan dengan daring dan diikuti anggota dari Banyuwangi, Jember, dan Lumajang. Konferta juga dihadiri oleh Ketua Umum AJI Indonesia, Abdul Manan.
BACA JUGA: Zona Merah, Wisata di Banyuwangi Terapkan Prokes Ketat
Dalam sambutannya, Manan juga menekankan agar seluruh anggota AJI menaati protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan dan disiplin memakai masker saat berada di luar rumah.
“AJI Indonesia memang menekankan kepada seluruh anggotanya untuk menaati protokol kesehatan, termasuk dalam hal Konferta. Karena kita tidak ingin, ada anggota yang terpapar Covid-19 setelah mengikuti konferta jika digelar secara konvensional (luring),” ujar Abdul Manan, Ketua Umum AJI saat memberikan sambutan secara daring, dari Jakarta.
Manan mengatakan industri media menjadi salah satu industri yang cukup terdampak dari pandemi yang sudah berlangsung selama 9 bulan ini.
Masa pemulihan (recovery) industri media diperkirakan akan berlangsung hingga satu atau dua tahun mendatang, sedikit lebih cepat dari industri penerbangan yang amat terpukul dengan pandemi. “Ini menjadi tantangan bagi kita, untuk sebisa mungkin membantu anggota yang terdampak pandemi,” pungkas Manan