Logo

Pasien Positif Covid-19 di Madiun Bertambah Tiga Orang, Ini Klasternya

Reporter:,Editor:

Rabu, 06 May 2020 12:00 UTC

Pasien Positif Covid-19 di Madiun Bertambah Tiga Orang, Ini Klasternya

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Madiun - Jumlah pasien terkonfirmasi positif SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di wilayah Kabupaten Madiun kian bertambah.

Berdasarkan pembaharuan data pada Rabu sore, 6 Mei 2020, jumlahnya sebanyak 11 pasien. Tiga di antaranya merupakan bagian dari klaster Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya telah sembuh.

Sedangkan delapan lainnya masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Caruban dan RSUD Dolopo. Enam di antaranya tertular dari klaster Pondok Pesantren Al-Fatah, Temboro, Kabupaten Magetan. Adapun dua lainnya dari klaster Asrama Haji Surabaya. 

"Tambahan pasien yang positif per hari ini ada tiga orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi saat dihubungi jatimnet.com, Rabu petang.

BACA JUGA: Empat Santri Temboro Asal Kabupaten Madiun Positif Covid-19

Menurut dia, satu di antaranya yang berasal dari Kecamatan Geger  termasuk klaster Asrama Haji Surabaya. Sedangkan dua lainnya dari Kecamatan Jiwan yang merupakan santri Pondok Temboro yang pulang ke Kabupaten Madiun. "Kondisi semuanya baik dan dirawat di RSUD Caruban serta RDUD Dolopo," ujar Mashudi. 

Selain itu, ia juga menyatakan ada 15 pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih menunggu hasil penelitian spesimen di laboratorium tunjukan pemerintah. Sebagian besar merupakan santri Temboro yang telah mengikuti rapid test dengan hasil reaktif. 

Sedangkan untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tercatat ada 306. Sebanyak 265 di antaranya dinyatakan telah selesai dipantau. Mashudi menyatakan bahwa Gugus Tugas terus berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Salah satu yang dilakukan dengan melakukan samping rapid test kepada 100 karyawan PT Digjaya Mulia Abadi, mitra produksi rokok sampoerna kretek. Hingga Rabu sore, belum diketahui hasil dari tes cepat itu. "Kalau nanti ada yang reaktif, maka akan diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," kata Mashudi.