Logo
Ubah Laku

Pasien Covid-19 Melonjak, Pemkab Situbondo Berlakukan Jam Malam dan WFH 50 Persen Bagi ASN

Reporter:,Editor:

Senin, 21 June 2021 07:40 UTC

Pasien Covid-19 Melonjak, Pemkab Situbondo Berlakukan Jam Malam dan WFH 50 Persen Bagi ASN

Sekretaris Daerah Situbondo, Syaifullah. Foto: Hozaini

https://jatimnet.comJATIMNET.COM, Situbondo - Berbagai langkah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Jawa timur untuk mencegah penyebaran Covid-19, kian meluas. Selain memberlakukan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) skala mikro, Pemkab juga memberlakukan Work From Home (WFH) bagi ASN (Apartur Sipil Negara).

“Mulai hari ini kita terapkan WFH 50 persen bagi ASN. Secara teknis pembagian WFH diserahkan kepada Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) masing-masing,” kata Sekretaris Daerah Situbondo, Syaifullah, Senin, 21 Juni 2021.

Pemberlakuan WFH sesuai surat edaran Menteri PAN-RB Nomor 67 Tahun 2020 tertanggal 4 September 2020. Pemkab mengambil langkah ini untuk antisipatif menyusul melonjaknya pasien Covid-19 di Situbondo beberapa hari terakhir ini. 

Dikhawatir-kan muncul klaster instansi pemerintah dan akan menyulitkan kinerja Satgas mengendaliakn penyebaran Covid-19 di Situbondo. “Sejauh ini belum ada klaster ASN di instansi pemerintahan. Ini langkah antisipasi karena di beberapa daerah lain sudah mulai bermunculan,” terangnya.

Baca Juga: Satgas Situbondo Kendalikan Sebaran Covid-19 Melalui PPKM dan Percepatan Vaksin

Selain menerapkan WFH 50 persen bagi ASN, Satgas telah memberlakukan PPKM hinggga 28 Juni mendatang. Satgas membatasi jam malam untuk tempat usaha, seperti pusat
perbelanjaan, restauran maupun café dan warung-warung hingg pukul 21.00. Hal ini dilakukan untuk mengurangi adanya kerumunan.

“Penyebaran Covid-19 di Situbondo sudah mengkhawatirkan karena tingkat kesembuhan pasien masih rendah, sementara jumlah pasien baru cukup tinggi,” terangnya.

Data terbaru Satgas Covid-19 menyebutkan, saat ini jumlah total pasein Covid-19 di Situbondo mencapai 2. 723 pasien, terdiri dari 2. 391 pasien sembuh serta 211 pasien meninggal. Masih ada 121 pasien dalam perawatan medis yaitu sebanyak 25 pasien di rawat di rumah sakit, empat pasien karantina di gedung