Logo

Pasca Teror Bom di Depan Gereja Katedral, Keamanan Probolinggo Dijaga Ketat

Reporter:,Editor:

Selasa, 30 March 2021 09:40 UTC

Pasca Teror Bom di Depan Gereja Katedral, Keamanan Probolinggo Dijaga Ketat

PENINGKATAN KEWASPADAAN: Kapolresta Probolinggo, AKBP RM Jauhari saat berkunjung ke basecamp wartawan, di Jalan Suroyo, Probolinggo. Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Peningkatan kewaspadaan dan memperketat penjagaan, dilakukan Kepolisian Resort Probolinggo Kota  pasca terjadinya aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Minggu 28 Maret 2021.

Menurut Kapolresta Probolinggo, AKBP RM Jauhari, langkah tersebut sesuai arahan institusi Polri, yang memerintahkan tiap anggota Polri agar meningkatkan kewaspadaannya.

"Karena kita adalah bagian dari ancaman itu, jadi kita sebagai anggota Polri meningkatkan kewaspadaan dan memperketat mako-mako penjagaan, serta titik pelayanan publik," ujarnya saat berkunjung ke basecamp wartawan, di Jalan Suroyo, Selasa 30 Maret 2021.

Salah satu upaya mencegah adanya ancaman terorisme, Kapolresta mengaku, telah melakukan diskusi bersama forum lintas umat beragam di Kota Probolinggo.

Baca Juga: Kapolri: Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Jaringan JAD

Tujuannya agar menjaga silaturahmi, antar umat beragama, serta supaya rukun tidak terprofokasi maupun tidak menyebarkan kembali dokumentasi peristiwa bom bunuh diri.

"Khususnya para awak media, mohon tidak menyebarkan kembali memviralkan foto-foto  dan video, terkait bom bunuh diri yang terjadi di Makasar maupun lainnya," terang kapolresta.

Itu karena, lanjut kapolresta, apabila disebarkan bisa menimbulkan kecemasan, ketakutan bagi masyarakat. Apabila kondisi tersebut terjadi, dapat dimanfaatkan para jaringan teroris untuk memecah belah kerukunan.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Katedral, Polri: Masyarakat Tidak Usah Panik, Kami Sedang Dalami Pelakunya

"Jadi saya sudah sampaikan di forum, agar para tokoh lintas agama di Kota Probolingo bisa menjamin keamanan beribadah masing-masing umat beragama," tuturnya.

Kapolresta menambahkan, Kota Probolinggo menjadi perhatian serius baginya, lantaran di wilayah hukumnya tersebut pernah terjadi
penangkapan belasan tersangka terorisme jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Bagi narapidana terorisme yang telah bebas di Probolinggo, kami terus lakukan pemantauan, karena berpotensi kembali ke jaringannya. Namun kami pastikan, sampai kini Kota Probolinggo tetap aman dari terorisme,"pungkasnya.