Senin, 21 January 2019 15:15 UTC
Ilustrasi perajin sepatu di Surabaya. Foto: Dok
JATIMNET.COM, SURABAYA - Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jawa Timur memprediksi pasar sepatu di Jatim masih bisa cukup menggembirakan. Meski tidak terlalu tinggi, namun tetap mampu tumbuh di kisaran 5-6 persen.
Ketua Umum Aprisindo Jatim Winyoto Gunawan mengatakan, momen pemilihan umum, tahun ajaran baru, dan lebaran menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan meningkatkan pasar sepatu. “Tahun ini pertumbuhan masih di kisaran 5 sampai 6 persen,” ujar Winyoto, Senin 21 Januari 2019.
Harapan tumbuh satu digit tersebut cukup realistis jika dilihat dari catatan selama 2018, bisnis sepatu domestik turun 30 persen dari tahun sebelumnya. Momen pemilihan umum bakal digunakan untuk mendongkrak penjualan 5 persen dibanding 2018.
Sementara untuk pasar luar negeri, Winyoto mengaku ada penurunan 10-15 persen. Penurunan itu ditengarai sebagai imbas melemahnya ekonomi global. Kendati demikian, kondisi ekspor secara nasional rata-rata masih mencatatkan capaian cukup besar. Angkanya berada di level USD 4,9 milliar hingga USD 5 milliar.
BACA JUGA: Sepatu Lukis Asal Surabaya, Diminati Konsumen Mancanegara
Winyoto pun menyambut rencana pembukaan pabrik produksi Nike di Indonesia. Baginya, dengan adanya brand besar yang produksi di Indonesia justru dapat membantu memberikan nilai devisa negara dan meningkatkan jumlah ekspor dalam negeri.
“Selain itu juga dapat mengurangi pengangguran terutama masyarakat di lingkungan pabrik, sebagai tempat produksi sepatunya,” sebut Winyoto.
Perlu diketahui, pada awal bulan ini pemerintah telah bertemu pihak Nike untuk rencana pengalihan produksi sepatu ke Indonesia. Belum ada keterangan resmi lokasi pabrik baru tersebut.
