Rabu, 29 August 2018 00:39 UTC
Ribut Purnomo saat menyelesaikan pesanan. Foto Dimas Tri Pamungkas
JATIMNET.COM, Surabaya – Bermula dari hobi menggambar, Ribut Purnomo, pemuda berusia 24 tahun sukses membuka jasa lukis sepatu. Konsumen Raveza Custom Painting Shoes, galeri yang ia dirikan di Lidah Kulon Surabaya, bahkan berasal dari mancanegara.
Cerita bermula pada 2008 ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Berbekal keterampilan menggambar, ia coba-coba melukis dengan media sepatu. Mulanya sepatu lukis buatannya ia pakai sendiri. Karena unik dan hand made, permintaan datang dari orang lain. Ribut diminta untuk melukis sepatu milik kawan-kawannya.
Kian hari permintaan sepatu lukis bertambah. Terlebih pada 2010, setelah ia mempromosikan produk buatannya di akun sosial media, pesanan membludak. Untuk memenuhi tingginya permintaan, ia pernah merekrut pekerja untuk memenuhi pesanan konsumen.
“Pesanan paling banyak biasanya saat tahun baru, lebaran, dan even tertentu seperti saat Persebaya menjuarai Liga 2 Indonesia,” ia bercerita asal muasal membangun bisnisnya, Rabu 22 Agustus 2018.
Pada 2013, ia mendaftar di Pendidikan Seni Rupa Universitas Surabaya. Selain kuliah, sehari-hari ia tetap tekun mengembangkan usaha sepatu lukis. Terbukti cara itu berhasil mengatasi besarnya biaya kuliah. Ia bisa menambah uang saku dari bisnis itu.
“Saya cuma ingin nambah-nambah uang jajan pas kuliah,” katanya.
Bahan baku utama sepatu lukis; sepatu dan cat akrilik. Untuk sepatu, Ribut membeli dari sebuah distributor asal Bandung. Sementara cat, ia beli dari toko di Surabaya. Agar kualitas gambar tahan lama, ia mencampur cat dengan cairan khusus produk pabrikan luar negeri.

Menurut dia, beberapa pelanggan juga sering membawa sepatu sendiri. Mereka hanya minta Ribut mengecat permukaan sepatu sesuai selera pemesanan.
“Sering pelanggan membawa sepatu sendiri untuk dilukiskan sesuai permintaan,” katanya.
Dalam satu bulan, Ribut bisa mengerjakan pesanan 20-25 pasang sepatu. Untuk pengguna jasa lukisnya, ia membanderol harga Rp 20 ribu hingga Rp 400 ribu per pasang sepatu, sesuai tingkat kesulitan dan corak lukisan. Adapun jasa lukis dan bahan baku sepatu harganya berkisar Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta.
“Permintaan pelanggan bermacam-macam, ada yang hanya ingin ganti warna ada yang minta dilukiskan motif atau gambar tertentu,” kata lelaki yang kini tinggal di Dukuh Kupang itu.
Motif pesanan pelanggan terbanyak, ia mengatakan, dekoratif bunga-bungaan. Tapi ada juga yang gambar tokoh kartun animasi.
Tahun ini ia membuka galeri. Meski demikian ia tetap membuka pesanan melalui media sosial. Dari bisnisnya ini, ia bisa mengantongi laba kotor Rp 3 juta hingga Rp 4 juta per bulan dari pemesanan daring (dalam jaringan). Adapun dari galeri, mencapai rata-rata Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per bulan.
Para pelanggan datang dari berbagai kalangan. Dari pelajar, mahasiswa, sampai pegawai. Umumnya mereka masyarakat kelas menengah ke atas.