Senin, 17 February 2025 07:00 UTC
Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan memeriksa kesehatan sapi sebelum masuk ke pasar hewan. Foto: Zuditya Saputra
JATIMNET.COM, Lamongan – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan telah membuka kembali pasar hewan setelah sebulan lebih ditutup.
Penutupan pasar hewan itu dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku belah dua di kota Soto.
Setelah PMK di Kabupaten Lamongan dirasa sudah reda, kini pasar hewan tersebut dibuka kembali oleh dinas terkait.
Meski hal itu menjadi kabar bahagia bagi para pedagang sapi maupun kambing, akan tetapi pengawasan secara ketat terus dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan.
BACA: Melebihi Target PAD 2024, Rumah Potong Unggas Pemkab Lamongan Yakin Target 2025 Bisa
"Setiap pasar hewan buka akan ada dua sampai delapan petugas kesehatan hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan yang jaga di pasar hewan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan Shofia Nurhayati, Senin, 17 Februari 2025.
Para petugas tersebut melakukan pengawasan secara ketat dan berjaga di pintu masuk pasar hewan. Mereka mengontrol setiap hewan yang hendak memasuki pasar.
"Jika terdapat hewan yang terlihat sakit, maka hewan tersebut dilarang masuk ke dalam pasar," ujarnya.
Sapi yang diperbolehkan masuk hanyalah sapi-sapi yang terlihat sehat meski belum dilakukan vaksinasi.
"Yang penting terlihat sehat dulu, setelah dari pasar baru kita sarankan untuk dilakukan vaksinasi, karena kalau divaksin di pasar berisiko sebab sapinya akan melakukan perjalanan dan setelah divaksin sapi tidak boleh capek," ucapnya.
BACA: Atasi PMK Sapi, Pemkab Lamongan Tutup Pasar Hewan dan Terapkan Vaksinasi Mandiri
Shofia menjelaskan kasus PMK di Lamongan mengalami peningkatan atau puncaknya pada 13 Januari 2024 setelah tiga hari dilakukan penutupan pasar.
Saat itu, laporan PMK yang masuk ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan menjulang naik, bahkan satu hari ada seratus ekor sapi yang terjangkit.
"Tetapi di awal Februari 2025 sudah mengalami penurunan drastis, kadang satu hari ada laporan kasus PMK, tapi di hari berikutnya tidak ada, jadi sudah tidak setiap hari ada kasus PMK," katanya.
Adapun kasus PMK di Lamongan mencapai 1.557 ekor sapi dan yang sembuh 950 ekor serta 400 ekor dalam tahap proses penyembuhan.