Logo

Pangkas Biaya Transport, Petani Tebu Minta Proyek JLS Jember-Banyuwangi Diselesaikan

Reporter:,Editor:

Senin, 23 June 2025 10:00 UTC

Pangkas Biaya Transport, Petani Tebu Minta Proyek JLS Jember-Banyuwangi Diselesaikan

Wapres RI Gibran Rakabuming Raka meninjau perkebunan tebu Jolondoro milik PT. Industri Gula Glenmore (IGG) Banyuwangi, Senin, 23 Juni 2025. Foto: Hermawan

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meninjau perkebunan tebu Jolondoro milik PT. Industri Gula Glenmore (IGG) Banyuwangi, Senin, 23 Juni 2025. Di lokasi itu, Gibran melakukan sejumlah kegiatan, seperti proses panen, tanam hingga berdialog dengan petani tebu. 

Dalam dialog itu, salah satu petani tebu, Siswono mengeluhkan akses jalan. Ia petani tebu asal Jember yang mensuplai tebu ke PT. IGG. 

Selama ini, akses pengiriman dilakukan menggunakan truk, sementara satu-satunya akses hanya bisa melalui perbukitan Gumitir. 

"Lewat gunung (bukit) Gumitir biayanya operasionalnya jadi lebih mahal. Belum lagi resikonya, karena medannya yang menanjak dan berkelok," kata Siswono. 

BACA: Gibran Sebut Produk UMKM Buatan Ibu-ibu di Banyuwangi Berpotensi Naik Kelas

Oleh karenanya, ia meminta agar pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan Banyuwangi -Jember segera dituntaskan. Percepatan akses itu dinilai akan bisa memangkas banyak biaya transportasi pengiriman tebu. 

"Ini kurang 8 kilometer lagi, saya harap pembangunan JLS segera dituntaskan, supaya biaya operasional bisa lebih murah," ujarnya.

Selain keluhan akses jalan, Siswono berharap petani tebu disamakan dengan petani padi dalam hal subsidi pupuk dan alat-alatnya, termasuk standarisasi harga tebu. 

"Bukannya kami iri, tapi sebagai petani tebu, kami juga ingin diperlakukan sama," kata Siswono. 

Menanggapi keluhan itu, Gibran mengatakan industri gula kini tengah digodok serius oleh pemerintah. Targetnya Indonesia sudah harus swasembada gula pada tahun 2027. 

BACA: Di Kebun Tebu Jolondoro Banyuwangi, Gibran Janji Selesaikan Masalah Pertanian

Namun, kata Gibran, saat ini masih ada beberapa persoalan yang masih perlu diselesaikan. Oleh karenanya, ia meminta petani tebu bersabar. 

"Mohon kerjasama Bapak Ibu semua. Kita ingin mberesi ini semua, ini masih menjadi PR. Kita ingin ini (produksi gula) sukses seperti beras. Semua bisa diuntungkan, sekali lagi ini komitmen dari permintah. Karena swasembada pangan benar-benar menjadi fokus Presiden Prabowo," kata Gibran. 

Gibran meminta para petani tidak khawatir. Pemerintah pasti akan berkomitmen penuh dalam membantu menyelesaikan persoalan petani. 

"Bapak Ibu tidak perlu risau, ini pasti akan kita selesaikan. Saya kira untuk masalah mekanisasi, pupuk, bibit, dari pemerintah pasti komitmen untuk membantu," katanya. 

Selain berbincang secara tatap muka, dialog yang diberi nama Saung Manis ini juga dilakukan secara virtual dengan petani tebu di seluruh Indonesia. 

BACA: Dua Hari di Banyuwangi, Ini Agenda Wapres Gibran

Masing-masing petani tebu mengeluhkan beberapa persoalan. Tapi umumnya relatif sama, petani tebu berharap pemerintah memberikan subsidi pupuk, bantuan alat serta standarisasi harga jual tebu. 

Gibran melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi selama dua hari, Senin-Selasa (23-24 Juni 2025. Gibran dijadwalkan akan meninjau sejumlah program di sektor pertanian, peningkatan ekonomi rakyat, hingga berdialog dengan petani dan warga. 

Gibran didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen Rudy Saladin, Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto. Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma'ruf, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.