Rabu, 13 March 2024 04:00 UTC
Pemkab Probolinggo menggelar panen raya padi di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, menggunakan alat pemanen kombinasi atau combine harvester, Rabu pagi, 13 Maret 2024. Foto: Dinas Kominfo Kab. Probolinggo
JATIMNET.COM, Probolinggo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggelar panen raya padi di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Rabu pagi, 13 Maret 2024.
Panen raya digelar Dinas Pertanian (Diperta) setempat dengan tujuan meningkatkan produksi dan mencukupi ketersediaan pangan (beras), serta pengendalian inflasi tahun 2024.
Panen raya ditandai pemotongan batang padi secara simbolis dan panen menggunakan alat combine harvester untuk meminimalisir kehilangan hasil. Combine harvester adalah alat untuk menuai, merontokkan, dan menampi padi.
Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi mengatakan Kecamatan Krejengan merupakan salah satu sentra padi. Oleh karenanya, panen raya digelar di Dusun Jeje'eh, Desa Seboro.
BACA: Pemkab Probolinggo Tetapkan 10 Proyek Strategis 2024, Apa Saja?
Mahbub menyebutkan dampak El Nino menyebabkan musim tanam mundur atau lebih banyak di bulan Januari 2024. Di masa tanam pertama, dengan luas lahan 30.062 hektar, luas panen ada 3.431 hektar dan produksi mencapai 177.041,27 kuintal.
"Selama periode Nopember 2023 sampai Februari 2024 dengan luas tanam sama, hasil panen 9.373 hektar dan produksi 502.255 hektar. Sehingga produktivitasnya kurang lebih 6 ton per hektar," kata Mahbub.
Pemkab Probolinggo bersama Forkopimcam dan petani Desa Seboro, Kecamatan Krejengan melakukan panen raya padi, Rabu, 13 Maret 2024. Foto: Zulafif
Mahbub menerangkan kebutuhan masyarakat Kabupaten Probolinggo berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) sekitar 98 kilogram per kapita per tahun.
BACA: Harga Beras di Probolinggo Melebihi HET, Pemerintah Gelar Operasi Pasar
"Dalam satu tahun ini, masyarakat Kabupaten Probolinggo yang berjumlah 1.200.000 jiwa, jika dibulatkan rata-rata per kapita butuh 1 kuintal atau 100 kilogram atau sekitar 120 ribu ton sehingga masih surplus,” katanya.
Untuk meningkatkan produktivitas, pihaknya melakukan intensifikasi melalui inovasi-inovasi pemakaian sarana produksi, seperti pemakaian bibit unggul, pupuk alternatif, agen hayati, dan biosaka.
“Ada pula rehabilitasi dan pembangunan infrastruktur pertanian berupa pembangunan jaringan peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui sumur bor dan perbaikan saluran irigasi sehingga bisa tanam dalam setahun dua kali, serta mengurangi kehilangan hasil," katanya.
Menurut Mahbub, untuk besaran pengurangan hasil mulai perontokan sampai penggilingan sekitar 10 persen. Untuk menguranginya, salah satunya dengan program mekanisasi menggunakan combine harvester.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo berterima kasih kepada para petani. Menurutnya, panen padi melimpah adalah hasil kerja keras petani dan segenap pihak yang terlibat dalam pertanian di Kabupaten Probolinggo.
BACA: 20.353 Warga Kota Probolinggo Digelontor Bantuan Beras Pemerintah
“Langkah nyata dalam upaya menekan kenaikan inflasi yakni mencukupi ketersediaan pangan khususnya beras," katanya.
Menurut Tutug, penyediaan sarana dan prasarana pertanian, bantuan benih unggul, pupuk subsidi dan pelatihan teknik pertanian modern merupakan bentuk implementasi program pemerintah agar produksi padi di Kabupaten Probolinggo terus meningkat.
“Mari terus meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian dan terus belajar serta berinovasi agar kita dapat bersaing dalam pasar yang semakin kompleks," katanya.
Panen raya padi juga dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten probolinggo Yahyadi, perwakilan perusahaan, Forkopimka Krejengan, Kepala Desa Seboro Mosta’in, dan petani di Desa Seboro Kecamatan Krejengan. (Inforial/ADV).
Reporter : ZulAfif
