Rabu, 30 June 2021 14:20 UTC
DOODLE ART. Karya menggambar secara doodle art yang dihasilkan komunitas Jember Doodle Art dengan media gelas plastik. Foto: Faizin Adi
JATIMNET.COM, Jember – Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung membuat seluruh elemen masyarakat harus beradaptasi dengan terbiasa menaati protokol kesehatan (prokes).
Seperti yang dilakukan komunitas Jember Doodle Art. Komunitas yang mewadahi pelaku seni menggambar secara doodle ini, sejak pandemi berlangsung memutuskan untuk menghindari kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Hal ini juga sebagai bentuk ketaatan kepada himbauan pemerintah.
“Ya, biasanya kalau sebelum ada pandemi, kita sering kunjungan ke sekolah-sekolah untuk memperkenalkan seni menggambar secara doodle. Juga menggelar even di ruang terbuka publik. Tetapi sejak terjadi pandemi, hal seperti itu sudah tidak ada lagi. Semoga saja pandemi ini bisa segera berakhir,” ujar Ketua Komunitas Jember Doodle Art, Muhammad Rizal Herlambang, saat diwawancarai, Rabu, 30 Juni 2021.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Bisnis Kucing Ras Justru Melejit
Meski demikian, anggota komunitas ini tetap produktif berkarya. Sesekali, mereka juga menggelar kegiatan dengan disiplin prokes. Beberapa waktu lalu, komunitas ini menggelar lomba doodle secara daring melalui akun instagram mereka, @doodleart.jember.
“Kita barengkan dengan Hari Lingkungan Hidup. Alhamdulillah, yang ikut lumayan banyak, sekitar 100 orang dengan animo 200 warganet,” ucap Embang, sapaan akrabnya.
Pada bulan Juli mendatang, komunitas ini rencananya juga akan menggelar lomba serupa dengan protokol kesehatan yang ketat. “Lombanya dengan teknik mozaik yang ditempel. Tentu dengan disiplin prokes,” kata Embang.
Berdiri sejak 16 November 2017, komunitas Jember Doodle Art ini mewadahi minat dan potensi bakar warga Jember akan seni doodle art. Tidak hanya kesenangan, menggambar secara doodle juga bisa mendatangkan pundi-pundi uang.
BACA JUGA: Hikmah Isolasi Mandiri, Anggota DPRD Jember Makin Dekat dengan Keluarga
“Seperti pesanan untuk membuat marchandise atau suvenir ulang tahun dan pernikahan. Itu pesanannya selalu ada, tidak bergantung musim,” kata Embang.
Selain dari kalangan seniman profesional, beberapa anggota Jember Doodle Art juga ada yang berasal dari kalangan pelajar maupun ibu rumah tangga. “Ini prospek sekali untuk ditekuni,” tutur pria yang kini sedang menempuh studi di Universitas Brawijaya (UB) Malang ini.
Sen menggambar secara doodle termasuk cabang seni yang tidak memiliki aturan ketat. “Jadi bebas mencoret saja dengan penonjolan di bagian tertentu seperti mata atau hidung. Jadi kayak monster yang dikasih mata atau matanya berukuran besar,” kata Embong.