Logo

Pandemi Covid-19 Pengaruhi Pendapatan Retribusi Pasar di Probolinggo

Reporter:,Editor:

Kamis, 15 October 2020 09:40 UTC

Pandemi Covid-19 Pengaruhi Pendapatan Retribusi Pasar di Probolinggo

PENDAPATAN. Aktifitas Pedagang di Salah Satu Pasar Tradisional Kabupaten Probolinggo. Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Pembatasan jam operasional di 33 Pasar tradisional sekaligus penutupan total 8 pasar hewan, di Kabupaten Probolinggo selama Pandemi Covid-19. Membuat target pendapatan retribusi pasar wilayah setempat, belum tercapai seluruhnya.

 Hingga akhir Sepetember 2020, retribusi pasar yang masuk ke kas daerah masih sekitar Rp 1,4 miliar. Nilai tersebut, sekitar 56 persen dari target retribusi senilai Rp 2,6 miliar.

Meski demikian, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami menyebutkan, pihaknya tetap optimis target pendapatan retribusi terpenuhi di akhir tahun 2020.

BACA JUGA: Proses Pemakaman Pasien Probable Covid-19 di Probolinggo Ricuh

Oleh karenanya, terang Taufik, Disperindag akan bekerja keras mengejar sisa target yang ada dalam tiga bulan terakhir di tahun ini. “Capaian target masih kurang sekitar 46 persen dari total target. Sisanya masih terus kami kejar,”kata Taufik, Kamis 15 Oktober 2020.

Taufik menyampaikan, sebelumnya nilai pendapatan retribusi pasar dalam APBD tahun 2020, ditargetkan sebesar Rp 3,9 miliar. Namun dampak pandemi nilai target tersebut kemudian direvisi, yakni turun menjadi Rp 2,6 miliar atau turun sekitar Rp 1,3 miliar.

"Sebelum pandemi, retribusi ditarik normal. Namun ketika pandemi merebak, ada kebajikan khusus Bupati Probolinggo meringankan beban pedagang Pasar. Dan divawal September, baru kami mulai memungut kembali retribusi pasar,” ia memaparkan.

BACA JUGA: Bongkar Peti Jenazah Pasien Covid-19, Puluhan Warga Jalani Rapid Test

Taufik menjelaskan, selama pembatasan jam operasional pasar, omzet pedagang merosot secara drastis. Sehingga perlu dilakukan langkah strategis, agar bisa kembali seperti semula.

“Kami rencanakan menawarkan dagangan pasar secara online, namun kami masah matangkan regulasinya. Selain itu, kami juga evaluasi kebijakan-kebijakan di pasar bersama para koordinator pasar,"jelasnya.

Lewat cara tersebut, Taufik menilai akan menemukan solusi yang tepat guna mengangkat pendapatan pedagang pasar. "Mengembalikan kesejahteraan pedagang memang perlu dilakukan dengan cepat dan tepat. Namun demikian tetap harus, memperhatikan protokol kesehatan yang ada," tandasnya.