Jumat, 24 September 2021 04:00 UTC
Diklat DEA : Ratusan anak millennial Situbondo mengikuti diklat Digital Entrepnreneurship Academy (DEA). Foto: Hozaini/Dokumen
JATIMNET.COM, Situbondo – sebanyak 150 anak millenial Situbondo mengikuti progam DEA (Digital Entrepnreneurship Academy). Mereka digembleng kemampuan berwirausaha berbasis teknologi digital. Di masa pandemi Covid-19, anak-anak muda didorong untuk bangkit merambah wirausaha baru untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Di masa pandemi seperti sekarang ini, anak-anak muda bukan sembunyi di balik masker, tapi harus keluar dengan strategi baru (new strategi). Pertumbuhan ekonomi menuntut kita untuk terus bergerak dari offline ke online. Itu yang tadi saya maksud dengan new normal,” kata Salis Aprilianto, Founder aplikasi panen-panen, salah satu pemateri diklat DEA, Kamis, 23 September 2021.
Menurut Salis, pasar digital masih sangat menjanjikan. Selama masa pandemi transaksi jual beli bergeser dari offline ke online. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), ada 3,1 juta transaksi jual beli online setiap harinya. Transaksi jual beli online ini hanya sekitar 2 persen saja dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 176 juta orang.
Oleh karena itu kata Sali, mempersiapkan kemampuan generasi millennial menguasai teknologi digital menjadi keharusan. Industri 4.0 yang serba digital akan berdampak terhadap kecilnya peluang peluang kerja. Oleh karena itu, program DEA yang diprakarsai Kementerian Kominfo mempersiapkan lahirnya wirausaha baru.
Baca Juga: Dukung Milenial Dalam Kewirausahaan, Dispora Gresik Gelar FGD
“Kenapa millennial? Karena mereka yang bisa dengan cepat beradaptasi dengan teknologi gigital, karena pegangan mereka sehari-hari sudah smartphone. Hanya, perlu skill Up untuk mempersiapkannya menjadi wirausaha handal. Itu yang kita persiapkan melalui pelatihan DEA ini,” ujarnya.
Program DEA disambut antusias kalangan millennial Situbondo. Mereka mengaku mendapatkan pengetahuan baru terkait dunia usaha berbasis teknologi digital. Program DEA diharapkan terus berkelanjutan untuk mendorong anak-anak muda menjadi pelaku usaha di masa mendatang.
“Banyak sekali ilmu-ilmu baru yang kami dapat. Sepertinya sudah banyak ide untuk segera bikin usaha. Kami perlu pendampingan untuk mengembangkan usaha online,” kata Novi Wahyu Indrawati, salah seorang peserta diklat DEA.
Sementara, Diklat DEA merupakan program kerjasama Kementerian Kominfo dan Dinas Kominfo dan Persandian Pemkab Situbondo. Program DEA diikuti 150 orang anak muda terbagi menjadi tiga kelas. Satu kelas dilangsungkan di ruang Baluran Pemkab Situbondo, sedangkan dua kelas lainnya mengikuti secara virtual untuk mencegah terjadinya kerumunan.
