Logo

Pameran Lukisan Anak Sanggar Daun Gresik Persembahan Untuk Bangsa

Reporter:,Editor:

Minggu, 17 January 2021 23:00 UTC

Pameran Lukisan Anak Sanggar Daun Gresik Persembahan Untuk Bangsa

SANGGAR DAUN: Pemilik lukisan anak-anak yang dipamerkan Sanggar Daun di Icon Mall dalam memperingati 17 tahun Sanggar Daun Gresik. Foto: Agus.

JATIMNET.COM, Gresik - Sanggar lukis anak "Daun" di Gresik yang berdiri sejak tahun 2004 mempersembahkan untuk Bangsa Indonesia, tak kurang dari 900 penghargaan internasional didapatkan.

Karya lukis anak-anak Sanggar Daun ini pernah diundang dan menjadi peserta dalam berbagai pameran dan festival seni rupa anak internasional, seperti yang deselenggarakan lembaga PBB.

Kemudian lembaga sosial, perusahaan multinasional dan gallery di berbagai negara seperti Australia, Jepang, Kanada, Mesir, Inggris, USA, Russia, Jerman, Prancis, Polandia, Belanda, Macedonia, Turki, India dan Hongkong. Termasuk berpameran di Museum Van Gogh Belanda, Look and Learn dan Saatchi Gallery UK, IE NO HIKARI dan Kanagawa Gallery Jepang.

Pada usianya ke 17 tahun ini, Sanggar Daun menggelar pameran bersama di Gallery lantai 2 Icon Mall Gresik, mulai Minggu 17 Januari hingga 6 Februari 2021 menampilkan 87 karya lukisan, sketsa, batik, fotografi, puisi dan 19 karya pembina.

BACA JUGA: Lima Hari PPKM, Petugas di Gresik Tindak 87 Ribu Pelanggaran

"Sebenarnya, setiap karya dalam Pameran 17 tahun Daun ini punya kontribusi penting. Demi terselenggaranya sebuah pameran Seni Rupa Anak yang berkualitas dan memiliki nilai edukatif," terang Arik S Wartono selaku Pendiri dan pembina utama Sanggar Daun.

Kreatifitas adalah kata kunci bagi anak-anak Sangar Daun, belajarnya pun lebih banyak di luar ruangan: di taman kota, stasiun kereta api, trotoar jalanan, alun-alun, pantai, gunung, sawah, bahkan hutan. "Untuk pelajaran teknis biasanya lokasi belajarnya bergantian di teras rumah siswa, atau di halaman belakang, bukan di dalam ruangan," katanya.

Pola belajar kreatif melalui kegiatan melukis pun telah diapresiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dengan Anugerah Kebudayaan kategori Seni Rupa Anak dan Remaja tahun 2018 dan 2019, serta Penghargaan untuk Anak Usia Dini Berprestasi. "Beberapa teknik melukis yang dikembangkan anak-anak Daun mungkin tidak lazim bagi anak-anak Indonesia," ujarnya.

BACA JUGA: Dirjen Kebudayaan Puji Budaya Maju Masyarakat Desa Sekapuk

Menurtnya hal Ini memberi nilai edukasi untuk publik, bahwa karya seni rupa anak itu beragam, agar publik tidak terjebak dalam pemahaman bahwa karya seni rupa anak yang bagus hanya terbatas karya crayon di atas kertas dengan teknik gradasi.

"Anak-anak ini sangat polos, membuat memori saya saat kecil bamgkit kembali. Dengan kepolosannya melukis kan imajinasi mereka sebagai anak kecil. Saya lebih melihat lukisan ini pada innocent nya, dan saya suka," atau Fenny salah satu pengunjung asal Gresik.

Sebagai catatan, selain pameran ke-17 tahun, sanggar Daun juga tengah mengumpulkan piagam yang diperoleh dari beberapa karya anak daun,  kemudian akan didaftarkan ke Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri).