Logo

Pakai Rompi Tukang Parkir, Kepala SMKN 1 Surabaya Kecoh Wartawan

Reporter:

Rabu, 26 September 2018 13:16 UTC

Pakai Rompi Tukang Parkir, Kepala SMKN 1 Surabaya Kecoh Wartawan

Foto seorang lelaki mengenakan rompi biru yang diduga Kepala Sekolah SMKN 1 Surabaya Bahrun. Foto Istimewa.

JATIMNET.COM, Surabaya – Tiga siswa SMKN 1 Surabaya dilaporkan mengalami kekerasan dari kepala sekolahnya, Bahrun, Selasa 26 September 2018. Proses mediasi antara orang tua siswa dan kepala sekolah digelar untuk menyelesaikan kasusnya.

Di sela rencana mediasi itu terselip cerita unik. Bahrun datang ke sekolah dengan mengenakan rompi tukang parkir.

“Dia nyamar jadi tukang parkir,” kata seorang siswa sembari memperlihatkan foto hasil jepretannya.

Di foto itu, tampak seorang lelaki berjalan menuju gerbang gedung. Dia bercelana panjang warna gelap, berkemeja putih, bertopi, serta mengenakan rompi biru. Tak ayal penampilan itu mengecoh serombongan wartawan yang menanti kedatangannya.

BACA JUGA: ORANG TUA RA MINTA KASEK SMKN 1 DISANKSI

Sekelompok wartawan, setelah kasus itu tersiar, memang berdatangan ke sekolah untuk meminta keterangan Bahrun. Apalagi siang itu, sebuah mediasi yang dihadiri pihak sekolah, orang tua siswa, dan Kepala Polsek Wonokromo Komisaris Rendy Surya akan digelar.

Mereka pun menanti kedatangan Bahrun. Ada yang duduk di depan gerbang, ada pula yang duduk di tempat parkir sekolah. Tak hanya wartawan, Kapolsek Komisaris Rendy dan personelnya juga menanti-nanti kedatangan Kepala Sekolah Bahrun.

Setelah beberapa jam menunggu, mendadak pihak sekolah mengabarkan mediasi sudah bisa dimulai karena kepala sekolah sudah datang. Pemberitahuan itu sontak membuat wartawan dan petugas kebingunan. Sepanjang menunggu di luar gedung, mereka tak melihat seseorang yang diduga sebagai kepala sekolah.

“Mungkin karena itu wartawan gak tahu beliau lewat,” kata siswa itu, lagi.

Proses mediasi pun akhirnya terwujud. Bahrun membantah melakukan kekerasan terhadap siswanya. Menurutnya, ia sekadar menyentuh pipi siswa tapi tak disangka gerakannya menyenggol kacamata.

“Jadi cuma begini lho, cuma kena kacamata. Itu saja,” katanya sembari memeragakan aksinya.

Pada orang tua siswa, ia pun menyampaikan permohonan maaf.

BACA JUGA: SMKN 1 SURABAYA MINTA MAAF TERKAIT PENAMPARAN SISWA

Orang tua siswa menyatakan menerima permohonan maaf itu. Tapi, Bahrun harus tetap mempertanggungjawabkan perbuatannya. Budi Sugiarto, orang tua siswa RA, mengatakan tindakan Bahrun terhadap siswa tak manusiawi.

“Saya minta Bapak mengundurkan diri karena ini sudah keterlaluan,” katanya.