Logo

Pabrik Baru SPS Diresmikan, Produksi Naik Jadi 250 Ribu Ton per Tahun

Reporter:,Editor:

Selasa, 07 October 2025 06:24 UTC

Pabrik Baru SPS Diresmikan, Produksi Naik Jadi 250 Ribu Ton per Tahun

Gubernur Jatim Khofifah didampingi sejumlah direksi PT Sun Paper Source saat menekan tombol yang menandai peresmian pabrik, Selasa, 7 Oktober 2025. Foto: Hasan.

JATIMNET.COM, Mojokerto - PT Sun Paper Source menorehkan capaian penting dengan diresmikannya Paper Mill dan Converting Unit 2 di kawasan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Peresmian ini sekaligus menjadi momentum perayaan 30 tahun perjalanan SPS Corporate, induk perusahaan yang turut berkontribusi besar bagi industri nasional, Selasa, 7 Oktober 2025.

Acara peresmian dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, jajaran Forkopimda Jatim, serta para distributor dan pembeli dari berbagai negara. Momen tersebut menjadi bukti komitmen SPS Corporate untuk terus memperluas kiprahnya di sektor manufaktur dan memperkuat daya saing di pasar global.

Sebagai salah satu subholding utama, PT Sun Paper Source menegaskan arah strategis baru dengan mengadopsi teknologi mutakhir, meningkatkan efisiensi, serta memperluas kapasitas ekspor.

BACA: Isu Kualitas Rendah BBM, Pertamina Patra Niaga: Hoaks 

Presiden Direktur PT Sun Paper Source, Ronald Rusco, menyebutkan bahwa pengembangan fasilitas baru ini merupakan langkah strategis menuju industri yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.

“Tujuan utama dari perluasan pabrik ini adalah bagaimana SPS bisa bersaing untuk jangka panjang. Salah satu kebijakan kami adalah terus mengadopsi teknologi-teknologi baru. Dengan mesin berteknologi terbaru, biaya produksi dapat ditekan, efisiensi meningkat, dan produk yang dihasilkan menjadi lebih kompetitif, baik untuk pasar domestik maupun ekspor,” ujar Rusco.

Ia menambahkan, SPS juga tengah menyiapkan ekspansi lanjutan melalui peningkatan kapasitas converting unit—proses pengolahan jumbo roll menjadi produk tisu rumah tangga—serta mengembangkan produk ramah lingkungan berbasis serat alami, seperti peralatan makan sekali pakai dari fiber.

BACA: BPR Majatama Disetujui Jadi Perseroda, Fraksi PKB Tekankan Profesionalisme dan Transparansi

“Kami ingin menjadi bagian dari solusi masa depan. Produk seperti peralatan makan berbahan fiber adalah salah satu langkah menuju industri hijau yang berkelanjutan,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi atas inovasi dan ekspansi yang dilakukan SPS di usia ke-30 tahun.

Gubernur Jatim Khofifah saat meninjau pabrik baru Paper Mill dan Converting Unit 2 milik PT SPS di kawasan Ngoro, Kabupaten Mojokerto pada Selasa, 7 Oktober 2025. Foto: Hasan

“Selamat dan sukses untuk PT Sun Paper Source. Dengan beroperasinya Unit 2 ini, kapasitas produksi meningkat signifikan dari 150.000 ton menjadi 250.000 ton per tahun. Saya yakin, dengan semangat dan kinerja yang luar biasa, target 500.000 ton dalam delapan tahun ke depan akan tercapai,” ujarnya.

BACA: Khofifah Ajak Produsen Sepatu Awake Mojokerto Ikut Misi Dagang ke Kalsel

Khofifah menegaskan, kehadiran unit baru ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga memberikan dampak besar terhadap perekonomian daerah melalui penyerapan tenaga kerja.

“Ketika kita melihat industri seperti ini berkembang, bayangan kita adalah adanya lapangan kerja baru. Ada 1.000 karyawan baru yang direkrut, artinya 1.000 keluarga mendapatkan harapan kehidupan yang lebih baik,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menyoroti pentingnya peningkatan akses jalan menuju kawasan industri Ngoro. Ia menyampaikan kesiapan Pemprov Jawa Timur untuk mendukung pembukaan akses baru dari Gempol ke kawasan industri tersebut.

BACA: Genjot Ekonomi Warga, Pemkab Mojokerto Gelar Pelatihan Digital IKM dan Pasar Murah

“Saya sudah berkomunikasi dengan Pak Bupati. Kalau dibuka akses dari Gempol ke sini, jaraknya sekitar 10 kilometer. Selama ini Pemprov memang tidak dibenarkan melakukan pembebasan lahan, namun jika ada dukungan dari pihak terkait, insyaallah Pemprov siap membantu untuk membuka jalannya,” jelasnya.

Khofifah menambahkan, saat ini Pemprov juga tengah memperluas akses di beberapa daerah, seperti Jember dan Magetan, guna memperlancar arus logistik dan mendukung pertumbuhan industri.

“Sekarang kita sedang melakukan pelebaran jalan di Jember, hampir selesai, kemudian di Magetan dari 7 meter menjadi 14 meter. Kita berharap akses seperti ini bisa kita maksimalkan di Mojokerto juga. Dengan meningkatnya kapasitas produksi, tentu dibutuhkan akses jalan yang makin luas dan cepat, terutama yang terhubung langsung ke jalan tol,” paparnya.

BACA: Investasi Capai Rp37,9 Triliun, Gresik Jadi Magnet Ekonomi Jawa Timur

Ia juga memastikan kesiapan Pemprov untuk berkoordinasi dengan BPJT dalam membuka akses tol baru bila dibutuhkan oleh kawasan industri.

“Insyaallah jika terkonfirmasi bahwa ada industri yang memang membutuhkan aksesibilitas langsung ke tol, tidak akan sulit untuk membuka pintu tol baru. Untuk pembebasan lahannya nanti bisa dikaji bersama, sedangkan pelaksanaan pembangunannya sangat dimungkinkan,” pungkasnya.