Rabu, 26 December 2018 12:19 UTC
Gubernur Jatim Soekarwo. Foto: Baehaqi Almutoif
JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Soekarwo menilai pembiayaan industri kecil menengah sebesar 18 persen masih telalu besar dan memberatkan jika dibanding bunga korporasi yang hanya 14 persen.
“Sangat memprihatinkan pembiayaan untuk industri kreatif yang suku bunganya masih tinggi, di kisaran 18 persen, atau lebih tinggi dibanding korporasi," ujar gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo saat membuka acara gathering industri kreatif Jawa Timur di Surabaya, Rabu 26 Desember 2018.
Hal tersebut dinilai membuat industri kecil menengah (IKM) masih sedikit yang menyerapnya. Di sektor pertanian misalnya, dari 100 persen lending pembiayaan baru 8,37 persen yang menikmati. Padahal jumlah petani di Jawa Timur mencapai 32,4 persen dari total penduduk 38 juta jiwa.
Gubernur kelahiran Madiun itu mengusulkan ada intervensi dari pemerintah melalui APBD untuk menggerojok pembiayaan kredit usaha rakyat dengan bunga rendah. Dia mencontohkan pemprov telah mengalokasikan Rp 400 milliar untuk penyaluran pembiayaan IKM.
BACA JUGA: Kredit Pertanian Dinilai Berisiko Tinggi
“Harapan kami dengan penurunan bunga kredit lebih rendah, agar Jatim bisa menyumbang 20,28 persen PDRB nasional,” tutur Soekarwo. Dengan rendahnya bunga kredit diharapkan bisa mendorong peningkatan IKM di dalam negeri, sekaligus menjadikan tulang punggung ekonomi Indonesia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan Jawa Timur Drajat Irawan mengatakan sektor kuliner masih mendominasi IKM dengan persentase 41,4 persen disusul fesyen 18 persen, dan kerajinan tangan 15 persen.
“Yang lain ada penerbitan, pertelivisian, game, iklan, seni rupa, film dan sektor lain. Khusus untuk digital, film termasuk juga fotografi kami punya workshop (pelatihan) untuk mengembangkan diri. Satu di Surabaya dan satu di Malang," kata Drajat.
