Rabu, 02 January 2019 12:51 UTC
Ilustrator: GIlas Audi
JATIMNET.COM, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan realisasi pendapatan negara dalam APBN 2018 mencapai Rp 1.942,3 triliun atau sebesar 2,5 persen dari target Rp 1.894,7 triliun.
“Realisasi pendapatan tumbuh 16,6 persen dari capaian tahun 2017,” kata Sri Mulyani dalam jumpa pers perkembangan APBN 2018, Rabu 2 Januari 2019.
Dia menjelaskan realisasi tersebut berasal dari penerimaan pajak Rp 1.315,9 triliun, kepabeanan dan cukai Rp 205,5 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 407,1 triliun.
Penerimaan pajak meliputi penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas Rp 686,8 triliun, PPh Migas Rp 64,7 triliun dan Pajak Pertambahan Nilai Rp 538,2 triliun.
BACA JUGA: DJP Kemenkeu Optimistis Capaian Pajak Tercapai
“Penerimaan pajak tumbuh 14,3 persen, atau merupakan pertumbuhan yang tertinggi sejak 2012, sebesar 12,5 persen," ujarnya.
Capaian realisasi pajak merupakan kombinasi dari membaiknya kinerja perekonomian serta meningkatnya kemampuan pungutan pajak sebagai hasil perbaikan basis pajak, kepatuhan wajib pajak, dan intensifikasi pajak.
“Peningkatan konsumsi dan impor, menggambarkan adanya perbaikan ekonomi rumah tangga, korporasi, serta seluruh kegiatan masyarakat dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkap Sri Mulyani.
Dalam kesempatan ini, rasio pajak mencapai 11,5 persen atau naik 0,8 persen dibandingkan 2017 karena membaiknya kinerja reformasi perpajakan.
BACA JUGA: Ini Tanggapan Menkeu Terkait Pidato Ketua MPR
Sedangkan, realisasi kepabeanan dan cukai disumbangkan penerimaan cukai Rp 159,7 triliun, bea masuk Rp 39 triliun dan bea keluar Rp 6,8 triliun. Realisasi penerimaan yang tumbuh 6,7 persen, didukung membaiknya aktivitas perdagangan internasional, penertiban cukai berisiko tinggi dan reformasi institusi bea dan cukai.
Adapun realisasi PNBP ikut mencatatkan pertumbuhan tinggi sejak 2009 atau sebesar 30,8 persen, karena meningkatnya harga minyak dan batu bara.
“Realisasi PNBP sebesar Rp 407,1 triliun atau 147,8 persen dari target. Ini tumbuh lebih tinggi dari PNBP tahun 2017 sebesar 18,8 persen,” ujar Sri Mulyani. (ant)