Logo

Ketika Batik dan Alam Pegunungan Bromo Berpadu

Reporter:,Editor:

Senin, 07 January 2019 05:39 UTC

Ketika Batik dan Alam Pegunungan Bromo Berpadu

Peragaan busana batik dengan latar pegunungan Bromo. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Puluhan model berlenggak-lenggok di lantai menara Great Wall, Puncak Seruni Point, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Senin 7 Januari 2019.

Perpaduan warna batik khas Probolinggo dengan latar pegunungan Bromo membuat peragaan busana batik lain dari biasanya, yang diperagakan di ruang tertutup. Para model ini memang sedang memeragakan rancangan busana batik khas Probolinggo.

BACA JUGA: Bupati Probolinggo Jadi Model Dadakan

Rancangan busana muslimah bermotif batik yang dipakai adalah karya pembatik Kabupaten Probolinggo. Peragaan ini juga sebagai ajang promosi kekayaan batik khas Kabupaten Probolinggo ke kancah dunia atau internasional.

Perancang Busana Lia Afif mengatakan, fashion busana batik islami di Puncak Seruni Point sebagai langkah persiapan Hongkong Fashion Week pada 14 – 17 Januari 2019 mendatang. Tema yang diangkat fashion batik muslim ini yakni Excite Tangerines.

Excite berarti membangkitkan dengan semangat sedangkan Tangerines berarti padanan dari orange, atau sebuah gradasi warna yang mewakili musim gugur.

“Tema Excite Tangerines ini mewakili beragam warna yang ada pada busana. Di antaranya warna hijau tua dan oranye yang identik dengan dedaunan saat musim gugur. Batik-batik berpola panorama lama, yang dipadukan bahan Thomson silk, Chiffon, Cerutti serta permainan Lace dan Duchess ditambah ornamen bebatuan,” kata Lia menjelaskan.

Even busana batik ini pun, cukup menyedot perhatian pengunjung yang tengah berwisata ke Puncak Seruni Point. Perpaduan seni dan spot panorama alam, membuat pagelaran ini tampak spektakuler.

BACA JUGA: Tantangan Menuju Puncak Tembok Raksasa Seruni Point

Seperti diungkapkan pengunjung asal Surabaya Aliyah (26). Ia mengaku terpesona dengan even busana batik islami di Puncak Seruni Point, apalagi kain batik ditampilkan berbeda dari biasanya.

“Batik-batik,ya keren-keren dan pertama ini saya melihat busana muslim dibalut dengan motif-motif batik yang indah. Bagus tampilannya,” ungkapnya.

Desi Lia Herman, salah seorang model peraga busana batik menuturkan, berlenggak-lenggok di menara Puncak Seruni Point sangat mengesankan dan merupakan pengalaman baru baginya.

“Tempatnya kece, jadi semangat memeragakan busana batik, dan lagi udaranya segar,”ujar Desi.

Plt Diskominfo Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo menambahkan, sejumlah batik yang ditampilkan berasal dari 5 UKM yang ada di Kabupaten Probolinggo yakni Batik Ronggomukti, Batik Prabulinggih, Batik Balkis, Batik Dewi Rengganis, dan Batik Selowati.

Diharapkan melalui even busana batik kali, batik khas Kabupaten Probolinggo, bisa dikenal luas tak hanya dikancah nasional akan tetapi juga internasional.

“Semoga dengan even seperti ini, batik Indonesia tetap lestari dan utamanya dari Kabupaten Probolinggo bisa dikenal luas,” katanya.