Logo

BNI Berupaya Tingkatkan Literasi Digital Bank

Reporter:

Minggu, 30 December 2018 04:51 UTC

BNI Berupaya Tingkatkan Literasi Digital Bank

BNI Pontianak terus berupaya mendorong literasi keuangan guna meningkatkan pembayaran digital. Foto: Dok

JATIMNET.COM, Pontianak – Bank Negara Indonesia (BNI) Pontianak terus menyasar segmentasi milenial untuk menggunakan transaksi digital guna mendorong percepatan layanan.

“Kami akan terus memberikan pemahaman dan sosialisasi, terutama anak-anak muda milenial tentang pentingnya transaksi non tunai atau yang biasa disebut transaksi digital, salah satunya melalui Yap,” kata Head of Network and Service BNI Wilayah Kalimantan Barat, Kartiko Dwiwijayanto, Minggu 30 Desember 2018.

Gencarnya sosialisasi di beberapa tempat dan kesempatan dengan berbagai pendekatan menurutnya juga selaras dengan semangat pemerintah yang ingin meningkatkan literasi keuangan.

“Pemerintah meminta bank sebagai lembaga keuangan bisa memberi dan meningkatkan literasi keuangan. Oleh karena itu perbankan mempunyai kewajiban melakukan sosialisasi,” jelas dia.

BACA JUGA: BNI Sasar Nasabah Milenial Dengan Aplikasi Yap!

Sejauh ini transaksi yang menggunakan non tunai BNI sudah mencapai 80 persen di Pontianak. Pihaknya akan terus mendorong agar transaksi digital bisa terus ditingkatkan.

“Saat ini kami bekerja sama dengan provider (penyedia jasa) agar semakin maksimal. Selain itu even sosialisasi akan kami gencarkan, kemudian kemudahan dan peningkatan layanan akan terus kita hadirkan,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, menyambut baik gencarnya sosialisasi BNI yang merangkul kalangan milenial untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.

“BNI telah melakukan pendekatan yang disukai kalangan milenial, dna itu memudahkan informasi untuk dicerna. Saat ini BNI sudah mampu masuk ke berbagai generasi,” jelas dia.

BI Perwakilan Kalbar juga ikut berupaya mendorong perbankan di wilayahnya untuk meningkatkan soialisasi keuangan agar literasi bisa terus bertambah.

“Semua butuh pembangunan infstruktur seperti listrik dan signal (sinyal) yang baik. Apalagi produk BNI berupa Yap yang transaksinya melalui telpon seluler, membutuhkan sinyal yang kuat dari provider," jelas dia. (ant)