Logo

Osaka Beber Rahasia Rebut Australia Terbuka

Reporter:

Minggu, 27 January 2019 05:02 UTC

Osaka Beber Rahasia Rebut Australia Terbuka

Naomi Osaka bersama pelatihnya Sascha Bajin di Melbourne Park usai merebut gelar Australia Terbuka 2019. Foto-foto: ausopen/ Ben Solomon-Tennis Australia.

JATIMNET.COM, Melbourne – Petenis asal Jepang Naomi Osaka (21) membeber rahasianya merebut Grand Slam keduanya. Gelar tersebut dia rengkuh setelah mengalahkan Petra Kvitova, 7-6 (7-2), 5-7, dan 6-4 di Rod Laver Arena, Sabtu 26 Januari 2019.

Ditempatkan sebagai unggulan keempat dalam turnamen, atau lebih tinggi dibanding lawannya, membuat Osaka terbebani. Namun petenis Jepang pertama yang mampu merebut gelar Australia Terbuka itu melepaskan semua bebannya.

“Aku benar-benar hanya mencoba untuk mematikan semua perasaanku. Aku merasa hampa, seperti menjadi robot,” kata Osaka, seperti dikutip BBC Sport, Sabtu 26 Januari 2019.

Osaka sempat kehilangan set kedua. Padahal saat itu dia sudah leading 5-4, namun Kvitova mampu bangkit dan berbalik unggul hingga menutupnya dengan kemenangan 7-5. Petenis berdarah Jepang-Haiti itu tidak ingin menangis dan menyaksikan pertandingan ini melalui rekaman. Dia bertekad merebut set ketiga sebagai penentuan gelar juara.

BACA JUGA: Osaka Perkasa Di Australia Terbuka

“Jika saya tidak menyusun kembali setelah set kedua, maka saya akan melihat kembali pertandingan ini dan mungkin menangis,” tegasnya.

Gelar yang dia rebut di Australia ini merupakan Grand Slam kedua beruntun. Grand Slam sebelumnya dia dapat pada turnamen Amerika Serikat (AS) Terbuka September silam, dengan mengalahkan Serena Williams di final.

Gelar ini membuatnya sejajar dengan Jennifer Capriati yang merebut Australia Terbuka dan Prancis Terbuka pada 2001. Sejauh ini baru Steffi Graf yang sanggup memborong empat Grand Slam dalam satu musim pada tahun 1988.

“Anda tahu bagaimana beberapa orang mengerjakan hal-hal tertentu? Itu hal yang sangat manusiawi untuk dilakukan. Kadang-kadang aku merasa tidak ingin membuang energi untuk menjadi robot,” urainya lagi.

BACA JUGA: Menanti Aksi Para Raja Di Australia Terbuka

Kemenangannya di Melbourne mengantarnya ke peringkat teratas dunia mulai Senin 28 Januari 2019.

Peringkat tersebut merupakan lompatan besar. Sebab pada 2015 silam posisinya masih di luar 100 besar. Tau tahun berselang dia masuk 40 besar dan tahun 2017 lalu melorot ke peringkat 68.

Januari 2018 masih berada di peringkat 72. Bahkan selama ini dia tidak pernah sanggup melewati babak empat besar di Grand Slam. Lompatannya begitu besar setelah merebut gelar Indian Wells 2018, dengan mengalahkan Daria Kasatkina 6-3 dan 6-2.

Gelar tersebut terus berlanjut dengan merebut Grand Slam pertamanya di Arthur Ashe (AS Terbuka). Kemenangan itu menempatkannya di peringkat keempat dunia dan kini dia menjadi ratu tenis usai merebut Australia Terbuka.