Logo

Menanti Aksi Para Raja di Australia Terbuka

Reporter:

Sabtu, 26 January 2019 22:48 UTC

Menanti Aksi Para Raja di Australia Terbuka

Novak Djokovic mendapat tantangan berat menghadapi musuh bebuyutannya Rafael Nadal di final Australia Terbuka 2019. Foto-foto: dailymail/ afp/ reuters/ getty images

JATIMNET.COM, Melbourne – Lapangan Rod Laver Arena akan menjadi saksi pertemuan ke-53 antara unggulan pertama Novak Djokovic melawan unggulan kedua Rafael Nadal dalam final Australia Terbuka, Minggu 27 Januari 2019.

Sulit untuk memprediksi siapa yang akan menjadi petenis terbaik pada musim panas di Melbourne Park. Keduanya sama-sama memiliki catatan impresif sebelum Australia Terbuka 2019.

Djokovic berangkat ke Australia dengan menjuarai dua Grand Slam, Wimbledon dan Amerika Serikat (AS) Terbuka. Saat ini petenis asal Serbia itu tengah mengincar Grand Slam ketiga secara beruntun sepanjang karirnya.

Nadal tak kalah impresifnya sepanjang musim panas di Melbourne. Dia belum kehilangan set sejak babak pertama hingga final. Ini merupakan rekor pertamanya sejak dikalahkan Juan Martin del Potro di AS Terbuka September lalu. Catatan sensasional Nadal dinilai telah memiliki pesiapan khusus jelang Australia Terbuka.

BACA JUGA: Nadal Tunggu Djokovic Di Final

“Dia (Nadal) telah bermain sangat mengesankan sepanjang turnamen, dan belum kehilangan satu set pun. Sepertinya dia memiliki persiapan lebih baik di lapangan keras dalam beberapa minggu ini,” kata Djokovic mengomentari calon lawannya.

Nadal selama ini dikenal sebagai Raja Tanah Liat, bila merujuk gelar Grand Slam yang dikumpulkannya. Petenis kelahiran Mallorca 3 Juni 1986 itu mengoleksi sebelas gelar di Prancis Terbuka, tiga di AS Terbuka, dua Wimbledon, dan satu di Australia Terbuka.

Melbourne seperti rumah bagi Djokovic. Petenis kelahiran Belgrade 22 Mei 1987 itu merebut enam gelar di Australia, empat gelar di Wimbledon, AS Terbuka tiga gelar dan sekali di Prancis Terbuka. Djoker, sapaannya pantas menjadi raja di Australia.

Banyak pengamat menempatkan Djokovic sebagai unggulan dalam duel ini. Selain peringkat dan penemaptan unggulan, catatan pertemuan keduanya bisa menjadi garansi. Djokovic memenangkan 27 berbanding 25 dari total 52 pertandingan.

Bukan pekerjaan gampang bagi petenis 32 tahun itu untuk menundukkan Nadal yang bergaya kidal. Final 2012 adalah bukti. Keduanya melewatkan lima jam 53 menit sebagai final terpanjang sepanjang sejarah final Australia Terbuka.

BACA JGUA: Australia Terbuka Temukan Dua Petenis Teratas

Setahun berselang keduanya berjumpa kembali di semi final Prancis Terbuka. Djoker sangat berambisi mengudeta Nadal sebagai Raja Tanah Liat. Namun dia gagal. Dia mengakui keunggulan Nadal setelah bermasalah dengan lututnya.

Pelatih Nadal, Carlos Moya yang menggantikan Tony Nadal telah mengubah gaya permainan anak didiknya menjadi lebih agresif.

“Saya sudah menyaksikan (final 2012), enam jam! Saya pikir dia harus menghindari itu. Tidak hanya untuk final, tetapi juga apa yang diperlukan untuk menghindari risiko cedera,” terangnya seperti dikutip Dailymail, Sabtu 26 Januari 2019.

Dia mengakui bermain pendek melawan Djokovic tidaklah mudah. Menurutnya Djokovic adalah petenis terbaik baik dari sisi pergerakan maupun permainan. Namun menurutnya Nadal memiliki senjata untuk melawan petenis peringkat satu dunia itu.