Minggu, 16 March 2025 16:00 UTC
Anggota DPRD Jatim Sumardi (tengah, kemeja putih) bersama pengasuh dan santri Ponpes Agung Nur Muhammad, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Minggu malam, 16 Maret 2025. Foto: Dini
JATIMNET.COM, JOMBANG – Ratusan santri Ponpes Agung Nur Muhammad, Kecamatan Mojoagung, Jombang, antusias mengikuti peringatan malam Nuzulul Quran yang dikemas berbeda, Minggu malam, 16 Maret 2025. Mereka bersalawat bersama dan berdialog interaktif untuk menumbuhkan kesadaran hukum dalam diri.
Meski beranjak tengah malam, santri yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Gresik, Sidoarjo, dan Palembang ini semakin bersemangat dan gayeng menyimak dialog interaktif yang diisi Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jatim Sumardi dan praktisi hukum Didik Prasetyo.
Bahkan, belasan pertanyaan seputar permasalahan penyalahgunaan narkoba, maraknya judol (judol online), hingga bullying dalam kehidupan sehari-hari dilontarkan para remaja putra ini hingga acara berakhir pukul 23.00 WIB.
BACA: Reses Perdana 2025, Warga Bareng Sampaikan Harapan ke Anggota DPRD Jatim Sumardi
Pengasuh Ponpes Agung Nur Muhammad, Romo Kyai Agus Kamaludin, mengatakan malam Nuzulul Quran kali ini berbeda.
Sebab, pondok yang terkenal sebagai ponpes yang telah melahirkan ribuan penghafal Alquran ini mengemas Nuzulul Quran tak hanya dengan bersalawat, tapi juga dengan dialog interaktif.
"Sengaja kita kemas berbeda malam Nuzulul Quran tahun ini. Ya, dengan diisi dialog interaktif menumbuhkan kesadaran hukum dalam diri," ujarnya.
Ia berharap dengan dialog interaktif ini, para santri dapat menghindari dan menjauhi narkoba, judi online atau sejenisnya, maupun aksi bullying di lingkungan.
"Karena akan merugikan dirinya sendiri dan dapat terjerat hukuman pidana," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jatim Sumardi mengapresiasi antusiasme para santri yang aktif dalam melontarkan berbagai pertanyaan yang sesuai dengan tema.
Politikus Partai Golkar ini menjelaskan jika judi online sangatlah merusak karakter anak bangsa. Sebab semua kemenangan ataupun kekalahan sudah diatur oleh pengelola situs judi online.
"Tidak akan ada yang menang dan kaya, karena semua diatur. Sekarang menang berkali-kali, nanti pasti akan dibikin kalah dengan nominal yang besar. Artinya kita dibodohi, semua sudah diatur," kata Sumardi.
Untuk itu, ia mengingatkan para santri untuk fokus menuntut ilmu dan melaksanakan hafalan Quran sebagai santri Ponpes Agung Nur Muhammad.
"Fokus saja ya anak-anak untuk menuntut ilmu, hafalannya. Tunjukkan kalau santri di sini bisa menjadi generasi handal dan kenamaan," katanya.
