Rabu, 10 May 2023 03:00 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Mojokerto - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari berkomitmen menjadikan Kota Mojokerto menjadi percontohan penghapusan kemiskinan ekstrem dengan mencapai target 0 persen pada tahun 2024 mendatang.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI, Joko Widodo pada Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia Tahun 2023, di Sentul International Convention Centre (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 17 Januari 2023 lalu.
Sehingga, Wali Kota Ika Puspitasari melakukan audiensi ke Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Jakarta, yang diterima langsung oleh Sekretaris Menko PMK Andie Megantara beserta jajaran, pada Selasa, 9 Mei 2023 pagi.
Dalam audiensinya, terdapat dua poin penting yang disampaikan wali kota, diantaranya terkait belum padannya jumlah penduduk miskin berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kemenko PMK dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
"Hal ini mengnakibatkan ada penduduk miskin Kota Mojokerto yang belum mendapatkan bantuan sosial APBN meskipun masuk dalam kategori layak sebagai penerima bantuan," ujar Ning Ita sapaan akrabnya.
Kedua, Ning Ita menjelaskan, bahwa berdasarkan rilis BPS Provinsi Jawa Timur pada bulan Agustus 2022, jumlah penduduk miskin ekstrem di Kota Mojokerto sebanyak 1.450 jiwa atau setara dengan 379 KK. Ning Ita berharap ada intervensi dari Kemenko PMK dalam penanganan permasalahan ini.
Sementara, Sesmenko PMK Andie Megantara, mengapresiasi ketersediaan data kemiskinan Kota Mojokerto yang telah tersedia by name by address (BNBA).
Tim dari Kemenko PMK akan melakukan kunjungan lapangan ke Kota Mojokerto, dan akan melaksanakan pemetaan untuk menentukan program dan skema yang tepat.Khususnya, bagi penduduk miskin yang belum ter-cover jaminan sosial baik dari APBN maupun APBD.
Kota Mojokerto sekaligus akan dijadikan pilot project penghapusan kemiskinan ekstrem, sehingga angka kemiskinan ekstrem bisa mendekati 0 persen. (ADV/Inforial)
Reporter: Hasan