Minggu, 04 July 2021 04:20 UTC
PELANGGAR PROKES: Satgas Covid-19 saat menggelar operasi PPKM Darurat, dan selama kegiatan digelar totalnya 137 pelanggar protokol kesehatan. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Pelaksanaan hari pertama PPKM Darurat untuk memutus mata rantai sebaran Covid-19 di Kota Pahlawan, ternyata banyak masyarakat yang masih mokong melanggar protokol kesehatan dengan tidak mengenakan masker.
Jumlahnya diperkirakan 137 pelanggar terjaring operasi PPKM Darurat yang digelar tim Satgas Covid-19, gabungan dari Satpol PP bersama jajaran tiga pilar di seluruh kecamatan se-Surabaya, Sabtu 3 Juli 2021, malam.
“Total ada 137 orang yang kami bawa hingga pukul 23.00 WIB, itu berasal dari semua kecamatan se-Surabaya. Mereka kami bawa dengan bus dan langsung mengikuti tour of duty di tempat pemulasaran jenazah, lalu ke makam Keputih, supaya mereka tahu pemakamannya,” kata Kasatpol PP Surabaya Eddy Christijanto, Sabtu 3 Juli 2021.
Mereka yang terjaring dan telah melanggar protokol kesehatan, lanjut Eddy, mendapat sanksi sosial dengan mengajak keliling alias tour of duty. Setelah itu, keesokan harinya mereka akan kerja bakti dan akan dilakukan tes swab.
Baca Juga: Kurangi Antrian di Rumah Sakit yang Dinilai Lama, Pemulasaran Jenazah Sendiri Disiapkan
Bahkan, mereka nanti juga akan diperlihatkan proses pemandian jenazah dan juga akan diminta memberikan makan ODGJ di Liponsos. “Ini untuk menumbuhkan kesadaran mereka, sehingga kami berharap mereka bisa menjaga protokol kesehatan bagi diri dan keluarganya,” ujarnya.
Terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang langsung meninjau pelaksanaan PPKM Darurat bersama kawan-kawan Forkopimda menyampaikan, apa yang dilakukan tim dari Satpol PP bersama jajaran tiga pilar itu dengan mengajak para pelanggar ke makam itu bertujuan untuk menunjukkan, bahwa sanksi yang diberikan itu tidak main-main.
Mulai dari meminta warung yang masih mokong buka, akan ditutup, pengunjungnya yang melanggar protokol kesehatan langsung diminta identitasnya yakni KTP-nya dan di bawa untuk ikut tour of duty ke makam.
“Mereka kita ajak tour of duty. Kemana? Ke Makam Keputih. Bisa dilihat nanti bahwa sampai 24 jam saudara-saudara kita masih melakukan pemakaman jenazah, dipikir bohong mungkin," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Baca Juga: 36 Daerah di Jatim Berlakukan PPKM Darurat
"Biar dilihat sendiri, ini lho dampaknya kalau tidak menjaga kesehatan, kalau melebihi jam malam. Ini lho perjuangannya petugas yang menggali kubur, ini lho perjuangan nakes,” ia memungkasi.
Sementara, sejumlah titik yang menjadi kunjungan atau tempat operasi PPKM Darurat, berangkat mulai Balai Kota Surabaya - Gentengkali - Tunjungan - Embong Malang - Kedungdoro - Pasar Kembang - Banyuurip - Sukomanunggal - Darmo Indah - Ngesong - HR Muhammad - Yonosoewoyo.
Selanjutnya menuju Wiyung - Gunungsari - Karah - Jambangan - Gayungsari - A. Yani - Darmo - Basuki Rahmat - Embong Malang - Bubutan- Tugu Pahlawan - Kemayoran - Perak Barat - putar balik - lalu menuju Perak - Veteran - Pahlawan - Gemblongan - Gentengkali - lalu kembali lagi ke Balai Kota Surabaya.