Logo

Ngaji Budaya Jumat Kliwon Semangat Pelestarian Sejarah Lokal Kesamben

Reporter:,Editor:

Jumat, 05 September 2025 02:00 UTC

Ngaji Budaya Jumat Kliwon Semangat Pelestarian Sejarah Lokal Kesamben

Tokoh budaya lintas generasi menggelar acara pertama bertema 'Ngaji Budaya Jumat Kliwon' di Sanggar Wayang Topeng Tri Purwo Budoyo, Kamis malam, 4 September 2025.

JATIMNET.COM, Jombang - Ratusan warga dari empat desa di Kecamatan Kesamben menggelar acara perdana bertajuk 'Ngaji Budaya Jumat Kliwon' di Sanggar Wayang Topeng Tri Purwo Budoyo, Kamis malam, 4 September 2025.

Acara ini dihadiri tokoh lintas generasi, di antaranya RM. Kushartono dari Ndalem Pojok Wates, Ari Hakim asal Kediri, Arif Yulianto dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Jombang, Agus Prasetyo sebagai pegiat budaya Kesamben beserta warga setempat.

Acara yang menggabungkan ritual spiritual dan edukasi sejarah ini bertujuan membangkitkan kesadaran kolektif untuk melestarikan warisan budaya lokal.

Kemudian, ngaji budaya ini ditutup dengan penyerahan bibit pohon Kosambi, flora ikonik Kesamben dari tokoh Ari Hakim kepada Isma Hakim. Penyerahan ini melambangkan komitmen keberlanjutan pelestarian alam dan budaya. 

BACA: Hadiri Grebeg Suro di Banjaragung Jombang, Cak Sumardi: Uri-Uri Budaya Jawa

Isma Hakim, pengelola sanggar menyampaikan bahwa visi jangka panjang program yang digelar setiap 35 hari atau selapan ini untuk mengenalkan sejarah kepada warga sekitar.

"Insyaallah kita akan gelar rutin setiap Jumat Kliwon. Harapannya, kegiatan ini memicu semangat warga Kesamben untuk belajar dan melestarikan sejarah bersama," ungkap Isma.

Sementara itu, Sejarawan Arif Yulianto memaparkan kekayaan warisan Kesamben perlu dilestarikan dan dibanggakan. Apalagi, adanya sejarah Raja Jayanegara, Ki Ageng hingga ada Topeng Jatiduwur.

"Kita punya Prasasti Kusambyan, sejarah penyelamatan Raja Jayanegara oleh Ki Ageng Jatiduwur hingga eksistensi Wayang Topeng Jatiduwur yang legendaris. Ini adalah identitas yang harus kita jaga," terang dari TACB Jombang ini.

BACA: Bubur Suro, Kuliner Sarat Makna yang Hadir Saban Muharam di Jombang

Selain itu, Ari Hakim selaku pegiat budaya dari Kediri menekankan aspek edukasi agar warga dapat meneruskan cerita sejarah kepada generasi penerus.

"Melestarikan sejarah adalah tugas luhur untuk memberi pemahaman pada generasi muda tentang peradaban besar nenek moyang kita," imbuh Ari.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Agus Prasetyo. Pelestarian sejarah dan budaya Kesamben melalui ngaji budaya ini diharapkan dapat menggugah kesadaran warga desa lain di Kecamatan Kesamben untuk ikut melestarikan sejarah dan budaya lokal.

"Kita berharap makin banyak warga di Kecamatan Kesamben yang bergabung ikut belajar bersama," pungkas Agus Prasetyo.