Kamis, 04 June 2020 06:40 UTC
WISATA. Pantai Pasir Putih di Kecamatan Bungatan, salah satu wisata andalan Kabupaten Situbondo. Sejak wabah Covid-19, seluruh tempat wisata ditutup dan sepi pengunjung. Foto: Hozaini/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Sinarto menyebutkan, beberapa kabupaten/kota melaporkan siap membuka kembali pariwisatanya. Enam darah disebutkan kesiapannya menyambut era tatanan hidup baru atau new normal.
"Banyuwangi kemarin melaporkan sudah siap. Kota Batu, setelah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tidak di perpanjang mulai mempersiapkan sebaik-baiknya," ujar Sinarto, Kamis 4 Juni 2020.
Selain Banyuwangi dan Batu, daerah lain yang juga menyatakan kesiapannya membuka kembali pariwistanya adalah Pacitan dan Blitar. Namun sebelum membuka kembali tempat wisata, Sinarto memastikan seluruh kabupaten/kota akan menerapkan protokol kesehatan terlebih dahulu dengan ketat.
Masing-masing tempat wisata yang bakal dibuka, harus benar-benar menyesuaikan diri dengan aturan pencegahan Covid-19 dari kementerisan kesehatan. Seluruh sarana dan prasarana harus tersedia, seperti tempat cuci tangan, pengukur suhu tubuh, hand sanitizer dan layanan kesehatan, termasuk tata laksana seperti jaga jarak secara fisik.
BACA JUGA: Sambut New Normal, Pariwisata Jatim Harus Siapkan Fasilitas Kesehatan
"Semua pengelola wisata, baik wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan harus mengikuti dan menyesuaikan dengan protokol kesehatan," kata Sinarto
Gubernur Jatim, kata dia, telah meminta seluruh komponen dalam protokol kesehatan dipastikan tersedia sebelum pengelola membuka kembali tempat wisata.
"Kami (Disbudpar) akan mengecek, kami akan lihat bagaimana sarana prasarananya, SDM-nya, juga tata laksana di masing-masing tempat wisata yang diusulkan masing-masing pemda," ujarnya.
Sementara untuk pelaksanaan jaga jarak atau psyichal distancing, Sinarto mengungkapkan akan ada perubahan kapasitas daya tampung di tempat wisata.
BACA JUGA: Antisipasi New Normal, Daop 8 Rumuskan Sejumlah Protokol Kesehatan
Di wisata Bukit Penanjakan Bromo misalnya, Sebelum Covid-19, lokasi yang banyak dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan matahari terbit di Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru itu biasanya sampai kelebihan kapasitas (overload) dari semestinya yang ditetapkan 900 orang per hari.
Nanti saat pemberlakuan era tatanan hidup baru atau new normal, bakal dibatasi 50 persen dari daya tampung. "Nah, itu harus diatur mulai dari pemesanan perjalanan.
Dibatasi 50 persen saja yang dibolehkan datang. Berarti, kondisi normal yang baru, kapasitas di Penanjakan hanya 450 orang per hari," katanya.
Disbudpar Jatim sendiri, saat ini sedang mempersiapkan sejumlah langkah untuk menyukseskan pembukaan kembali tempat wisata di Jawa Timur. Salah satunya di bidang promosi, dengan meyakinkan masyarakat bahwa tempat wisata itu benar-benar aman dari Covid-19.
"Kalau sudah dipastikan bahwa para pengelola wisata ini siap membuka tempatnya, kami akan maksimalkan di bidang pemasaran. Kami pikirkan bagaimana meyakinkan wisatawan untuk datang," tandasnya.