Logo

Neo Mode Awali Trend Busana Dunia 2020

Reporter:

Selasa, 25 September 2018 09:57 UTC

Neo Mode Awali Trend Busana Dunia 2020

Delapan anggota APPMI Jatim mamamerkan desain yang akan ditampilkan pada MMF 2018 12-14 Oktober 2018 mendatang. FOTO: Afiyah Romadhoni.

JATIMNET.COM, Surabaya – Moslem Fashion Festival (MFF) 2018 akan diwarnai dengan konsep Neo Mode yang nantinya akan menjadi trend busana 2019-2020.

“Neo yang berarti baru atau diperbaharui. Target kami, konsep ini yang akan menjadi trend busana muslim selanjutnya,” ucap ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Timur Denny Djoewardi, Selasa 25 September 2018.

Menurutnya, Neo Mode menjadi konsep yang menggambarkan batas antara virtual reality dengan realitas hidup keseharian yang semakin kecil. Inovasi material dengan bantuan teknologi akan mewarnai konsep itu. Termasuk bentuk abstrak terstruktur, tidak terduga, fleksibel, dan dinamis dalam siluet maupun struktur.

Penjabaran konsep Neo Mode, diantaranya adalah smart reformation, yang diharapkan tidak hanya nyaman, tapi juga mengarah pada bahan-bahan yang bisa meningkatkan keamanan pemakainya. Misalnya dalam bidang kesehatan atau bahan-bahan anti terbakar yang ramah lingkungan.

Kedua adalah cybernetic chic, dimana kata kunci gaya busana ini adalah glamour, pemberontakan, feminitas dan afro-futurism (perpaduan gaya techno dan estetika).

Selanjutnya yaitu fabricated fantasy atau pabrikasi khayalan. Yakni sebuah konsep yang mengambil dari cerita fiksi, dengan kata kunci sesuatu yang eklektik nan organik, dan berhubungan dengan historis dan mitos.

Terakhir adalah off-grid settler, yang bisa diartikan sebagai bangsa atau koloni juga bisa seseorang yang berpindah dan mencari tempat penghidupan baru dengan alam yang lebih bersahabat. Tema gaya busana ini dipengaruhi oleh gaya hidup penduduk asli Amerika (Indian), yang sangat menjaga alam dan selalu mencari cara untuk melindunginya.

Acara MFF 2018 ini sudah memasuki tahun ke sembilan dan menjadi agenda rutin APPMI Jatim. Kegiatan ini akan berlangsung 12 – 14 Oktober 2018 di Royal Plaza Surabaya, dan rencananya diikuti semua anggota APPMI Jatim. “Seluruh anggota busana muslim APPMI Jatim wajib ikut,” katanya.

Peragaan busana muslim menghadirkan delapan anggota, diiantaranya Dwi Adi Kusuma, Gita Orlin, Lia Afif, Lilik Suhariyati, Lita Berlianti, Ulfa Mumtaza, Wiwied Mayasari, Yayuk Nurmaisyah. Selain itu juga mendatangkan bintang tamu dari Gee Batik oleh Sugeng Waskito dan istri menpora, Obib Nahrawi.

Denny berharap adanya trend Neo Mode ini dapat membawa Indonesia menjadi trend mode busana muslim nomor satu di dunia pada tahun 2020 mendatang.

“Sekarang sudah di peringkat tiga setelah Turki dan Bangladesh. Semoga di tahun 2020 nanti kita yang pertama di dunia,” pungkasnya.

Optimisme Denny ini muncul karena menurutnya sekarang ini mulai banyak desainer muda Jatim yang mulai muncul dengan ide inovatif dan kreatif. Belum lagi desainer yang memanfaatkan sumber alam untuk menambah keunikan dari mode Indonesia.