Logo

Naiknya Tarif Kargo Udara Pukul Logistik Jatim

Reporter:,Editor:

Selasa, 19 February 2019 11:26 UTC

Naiknya Tarif Kargo Udara Pukul Logistik Jatim

DPW ALFI Jatim mengakui kenaikan tarif SMU membuat pengiriman kargo domestik merosot sepanjang Januari 2019. Foto-foto: Dok

JATIMNET.COM, Surabaya – Naiknya tarif Surat Muatan Udara (SMU) beberapa hari lalu tidak hanya berpengaruh pada Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo).

Dampak tersebut juga dirasakan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur. Seperti diterangkan Wakil Ketua Umum DPW ALFI Jawa Timur Ima Sumaryani bahwa kenaikan SMU memukul produktivitas kargo domestik.

“Pada bulan Januari 2019 ini terdapat penurunan untuk produksi kargo domestik (datang dan keluar Jatim) sebesar 18 persen dibanding Desember 2018,” ujar Ima saat dihubungi melalui pesan singkatnya, Selasa 19 Februari 2019.

BACA JUGA: 18 Anggota Asperindo Sumatra Gulung Tikar

Penurunan terasa paling banyak untuk barang yang datang dari luar Surabaya sebesar 30 persen. Jakarta masih mendominasi tujuan pengiriman logistik dengan persentase 60 persen, disusul pengiriman dari Batam, Bandung, dan Balikpapan.

Sedangkan untuk logistik yang keluar dari Bandara Juanda menurun 12 persen. Dengan tujuan masih sama didominasi tujuan ke Jakarta.

“Padahal sepanjang tahun 2018 rata-rata outgoing per bulan sebesar 4.000 ton dan incoming 2.500 ton,” bebernya.

Menurut Ima, secara keseluruhan sepanjang tahun 2018 dibanding 2017, pengiriman logistik dan forwarder masih bisa baik. Meskipun tidak banyak, tapi masih mampu tumbuh single digit atau di kisaran sembilan persen.

ALFI Jatim berharap kenaikan tarif SMU bisa ditinjau ulang, agar kegiatan pengiriman kargo domestik udara kembali normal.

BACA JUGA: Asperindo Ancam Hentikan Pengiriman Kargo Udara Imbas Naiknya Harga

“Memang kami sudah menerima penjelasan bahwa kenaikan (SMU) dipicu biaya-biaya yang semuanya naik. Misal avtur sejak Desember 2018 hingga Januari 2019 sudah naik 40 persen, dolar AS naik 23 persen, dan biaya lainnya naik 65 persen yang dibayar menggunakan dolar. Namun tetap berharap ditinjau ulang,” urainya.

Kendati demikian, Ima berharap anggota ALFI tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Bila tarif udara kurang terjangkau, maka untuk wilayah Jawa pengiriman bisa menggunakan alternatif lewat jalur darat baik kereta api atau truk.

“Sebetulnya pengiriman barang ke luar Jawa volumenya relatif kecil, tetapi perlu service melalui udara,” tandasnya.