Senin, 07 July 2025 03:00 UTC
Warga Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo menghalau pengendara motor matic meneruskan perjalanan menuju Gunung Bromo karena rawan mengalami kecelakaan di jalur yang ekstrem. Foto: Zulafif.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Warga Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo aktif mencegah sepeda motor matic melintasi jalur ekstrem menuju Gunung Bromo.
Langkah ini untuk menjaga keselamatan mereka. Apalagi, para pengendara motor matic sering mengalami kecelakaan di jalur tersebut.
Mereka tergelincir akibat rem blong ketika melaju di tanjakan maupun turunan di jalan yang berkelok. Selain menelan korban luka dan material, kecelakaan yang terjadi juga telah merenggut korban jiwa.
BACA: Menelusuri Jejak Leluhur Suku Tengger di Kaki Gunung Bromo
Dari sederet kecelakaan yang telah terjadi mendorong warga memberikan imbauan kepada pengguna motor matic untuk mengurungkan niat menuju kawasan wisata Gunung Bromo.
Bukan merazia, langkah yang dijalankan bersama aparat kepolisian ini bertujuan menghalau dengan cara persuasif.
Pemeriksaan pun dilakukan ketat di titik strategis, tepatnya kawasan Curah Tengking, jalur utama ke Bromo. Warga memeriksa kondisi rem, terutama pada kendaraan roda dua jenis matic.
“Saya sendiri nyaris jatuh. Waktu turun. Rem belakang saya blong. Untung masih bisa berhenti pakai rem depan,” cerita Tyas Catur Agustina, wisatawan asal Sidoarjo, Senin, 7 Juli 2025.
BACA: Libur Panjang Hari Raya Waisak, Gunung Bromo Dipadati Wisatawan
Kepala Desa Ngadisari Sunaryono menegaskan bahwa langkah yang dilakukan warga bersama aparat kepolisian bukan suatu larangan, melainkan upaya menyelamatkan nyawa.
Ia berharap agar pengelola wisata, termasuk Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo ikut memberi dukungan konkret.
“Ini soal keselamatan. Kami ingin ada petugas resmi yang berjaga dan memeriksa kondisi kendaraan, terutama motor matic sebelum naik atau turun Bromo,” ucapnya.
Perlu diketahui, jalur menuju Bromo dari arah Probolinggo cukup ekstrem. Banyak turunan panjang disertai tikungan tajam yang cukup membahayakan.
Bagi motor matic yang sistem pengeremannya tertutup dan cepat panas, risiko rem blong bukan sekadar kemungkinan. Tapi, dapat terjadi kapan saja.
