Logo

Miran, Mengubah Limbah Pecahan Kaca Jadi Benda Berharga

Reporter:,Editor:

Senin, 19 August 2019 04:17 UTC

Miran, Mengubah Limbah Pecahan Kaca Jadi Benda Berharga

LIMBAH KACA. Miran, mampu mengubah limbah pecahan kaca menjadi berbagai barang yang indah seperti vas bunga, dan miniatur menara. Foto: Gayuh Satria

JATIMNET.COM, Ponorogo – Limbah kaca yang selama ini hanya dibuang dan hampir tidak bisa dimanfaatkan ternyata bisa menghasilkan uang jutaan rupiah di tangan Miran, warga Desa Bekare, Kecamatan Bungkal, Ponorogo.

Miran mampu mengubah limbah pecahan kaca menjadi miniatur beragam bangunan termasuk menara Eiffel yang menjadi ikon Kota Paris.

Limbah kaca tersebut merupakan hasil potongan sisa-sisa pembuatan mebel yang memang sudah tidak digunakan lagi.

BACA JUGA: Harga Jeruk Siem Ponorogo Anjlok, Petani Berupaya Buka Agrowisata

“Semua limbah ini saya minta dari tempat pembuatan mebel tetangga, dan gratis, jadi saya hanya modal alat dan kreasi saja,” kata Miran, Senin 19 Agustus 2019.

Miran menjelaskan, ia merintis pembuatan miniatur bangunan dan perabotan rumah tangga ini ketika pulang ke Indonesia setelah bekerja menjadi TKI di Malaysia. Sempat menganggur akhirnya ia memiliki ide untuk memanfaatkan limbah kaca milik tetangganya.

Sampai saat ini berbagai miniatur menara seperti Menara Kembar Petronas, Menara Eiffel, dan Monas pun berhasil ia buat. Bahkan ia juga memberi lampu hias agar bentuk dari menara yang merupakan potongan-potongan kaca bisa terlihat dengan jelas.

BACA JUGA: Bukit Pringgitan, Tempat Keren untuk Nikmati Ponorogo di Malam Hari

“Kalau malam hari bentuk miniatur ini akan sangat jelas, jadi lapisan-lapisannya terlihat menarik,” jelasnya.

Perabotan rumah tangga seperti vas bunga juga bisa dibikinnya. Pernah ia mendapat pesanan untuk membuat Menara Eiffel dengan tinggi 2 meter dengan harga Rp 11 juta.

“Waktu itu pesanan dari Tuban. Saya kirim ke sana sendiri dan dirangkai di tempat juga,” ujarnya.

Dalam pemasaran pun Miran tidak khawatir karena hampir tidak punya persaing. Harga untuk sebuah miniatur ukuran kecil mulai dari Rp 300 ribuan hingga Rp 1 juta. Sedangkan untuk vas bunga ia hargai mulai dari Rp 30 ribu sampai Rp 100 ribu.

BACA JUGA: Warga Ponorogo Ciptakan Encek untuk Bungkus Daging Kurban 

“Miniatur bisa lebih mahal soalnya pembuatannya lebih rumit. Untuk merangkainya juga harus menunggu lem kering,” imbuhnya.

Miran melanjutkan kesulitan dalam pembuatan miniaturnya tersebut adalah pemotongan setiap kaca harus presisi dan menunggu lem kering agar bisa melanjutkan setiap lapisan tumpukan kacanya.

“Tantangannya juga lapisan kaca ini tajam, tangan saya juga sering terluka terkena pinggirannya,” pungkasnya.