Jumat, 31 January 2020 06:00 UTC
SIDAK. Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Wonokromo Surabaya, Jumat 29 Januari 2020.
JATIMNET.COM, Surabaya - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Agus Suparmanto menyebutkan masih akan melihat rencana penghentian impor dari Cina pasca merebaknya virus corona. Agus tidak ingin penghentian impor justru merugikan importir.
“Kita lihat nanti, tadi sudah saya katakan kalau tiba-tiba menghentikan ini halnya merugikan importir yang sudah membuat kontrak," ujar Agus ditemui usai sidak harga bahan pokok di Pasar Wonokromo Surabaya, Jumat 31 Januari 2020.
Menurut dia, menghentikan impor justru membuat perekonomian dalam negeri lesu. Harus dipikirkan dan ada solusi yang terbaik. Pihaknya juga mengakui, semenjak virus corona merebak di sejumlah negara, impor barang masuk dari Cina terganggu terutama makanan dan minuman.
BACA JUGA: Menteri Perdagangan Akui Hindari Perang Dagang
Beberapa pengusaha mulai mengurangi pesanan. Hanya saja seberapa besar pengaruhnya? Agus tidak menyebutkan secara rinci. Pemerintah sendiri sebenarnya juga sudah mengimbau kepada importir agar selektif dalam meneken kontrak baru impor barang.
Terutama terhadap komoditas yang berasal dari wilayah terjangkit virus corona. “Kita harus waspada bahwa situasi virus ini cukup mengkhawatirkan. Tapi lebih mengkhawatirkan lagi kalau masuk di Indonesia melalui makanan dan minuman," ungkapnya.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, impor non migas Jatim yang berasal dari Cina menempati urutan pertama. Per Desember 2019 total impor dari Cina mencapai USD 595,8 juta. Diikuti Thailand sebesar USD 101,02 juta dan Amerika Serikat USD 88,5