Selasa, 11 September 2018 07:28 UTC
Pembina Griya Alquran Sheikh Husein Ibn Ali Barahmah Al Makki (tengah) bersama Prof. Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, Rektor Institut Ilmu Alquran Jakarta (kiri) memberikan tips untuk mudah menghafal Alquran. FOTO: Afiyah Romadhoni.
JATIMNET.COM, Surabaya – Di hari pertama tahun Hijriah ini sangat cocok untuk mengevaluasi kedekatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, salah satunya dengan menghafal Alquran. Sesulit apa sih menghafal Alquran?
“Menghafal Alquran itu tidak susah, jika mau istikamah,” ucap Prof. Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad selaku Rektor Institut Ilmu Alquran Jakarta sekaligus pakar ilmu Alquran, saat dijumpai di acara Wisuda Tahfidz Alquran di Gedung DBL, Selasa 11 September 2018.
Sebelum menjelaskan tips untuk mudah menghafal Alquran, Ahsin menegaskan jika kita mendekati Alquran, maka Alquran akan mendekatinya. Dan jika kita tidak mau mendekat (Alquran), pasti Alquran tidak akan pernah mau mendekati.
Maksudnya adalah kita perlu membaca dulu sebelum menghafal. Dengan semakin sering membaca Alquran, akan mudah untuk menghafalnya.
“Rasulullah SAW pernah bersabda, Alquran itu lebih mudah lepas daripada unta yang lepas dari kandangnya. Dan Alquran jauh lebih mudah cemburu dibandingkan istri yang cemburu dengan suaminya. Makanya jaga terus membaca Alquran dan hafalannya,” ucapnya.
Menurut Ahsin, menjaga hafalan Alquran bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, terpenting yang dibutuhkan adalah niat dan istikamah. “Jika niat sudah ada, insya Allah kemudahan akan diberikan Allah selama berjuang menghafal Alquran,” tambahnya.
Sementara menurut Sheikh Husein Ibn Ali Baramah Al Makky selaku pembina Griya Alquran mengatakan bahwa untuk penghafal pemula bisa dilakukan dengan sedikit demi sedikit.
Misalnya sehari dapat sepuluh ayat atau bisa sedikit dari itu. Lalu dihafalkan berulang-ulang. Ia juga menambahkan, misalkan awal hafalan itu hari Senin. Pada hari berikutnya, selain menambah sepuluh ayat lagi, juga perlu menghafal kembali hafalan di hari sebelumnya.
Dan begitu seterusnya. Hingga ketika sudah mencapai satu bulan, cukup menghafal apa yang sudah dihafalkan selama sebulan tanpa menambah lagi.
“Lebih baik menjaga hafalan yang sudah ada, daripada menambah hafalan baru tapi hafalan yang sudah ada masih lemah,” kata Husein.
Agar hafalan berlangsung dengan mudah, Husein juga mengatakan, tidak hanya sering membaca Alquran, melainkan terus membiasakan indera pendengaran terbiasa dengan ayat-ayat Alquran.
Selain itu, juga ayat yang telah dihafal bisa dibacakan dalam salat. Sehingga hafalan tetap ada di otak dan lidah terbiasa dengan ayat Alquran tersebut.
Membiasakan diri untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Alquran, juga menjadi anjuran dari Husein. Selain itu, memiliki partner menghafal juga sangat penting agar membantu memberitahu letak kesalahan bacanya.