Logo

Menuju New Normal, Pemkab Probolinggo Lakukan Maping Sebaran Covid-19

Reporter:,Editor:

Senin, 15 June 2020 01:00 UTC

Menuju New Normal, Pemkab Probolinggo Lakukan Maping Sebaran Covid-19

MAPING. Grafis Sebaran Covid-19 di Kabupaten Probolinggo Lewat Pewarnaan Sambut Era "New Normal".

JATIMNET.COM, Probolinggo - Seiring terus bertambahnya jumlah pasien sembuh, Corona Virus Disease atau Covid-19, Pemerintah Kabupaten mulai melakukan maping daerah mana saja yang masih terdapat ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan), dan terkonfirmasi Covid-19.

Hal itu dilakukan untuk persiapan daerah mana yang siap menghadapi tatanan hidup baru atau new normal. Dari situ, nantinya, di pemetaan itu akan dilakukan penerapan empat warna berbeda di tiap daerah. 

Seperti warna hijau dan ini jika tidak ada kasus/selesai sudah dianggap selesai, ODP diberi warna kuning dan juga masih dalam pemantauan.

Selanjutnya, warna orange ini diperuntukan PDP dan terdapat ada kasus masih dalam pengawasan. Terakhir adalah warna merah ini terdapat kasus yang terkonfirmasi positif dan masih dirawat juga menjalani isolasi.

BACA JUGA: Pasien Sembuh dan Terkonfirmasi Covid-19 Baru di Probolinggo Sama-sama Bertambah

"Meskipun level di atas juga menggunakan warna sama, cuma yang berbeda sekarang ini selain dari pewarnaan juga penilaian tidak dilakukan secara kumulatif,” kata Juru Bicara Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kabupaten Probolinggo, dr Anang Budi Yoelijanto, Minggu 14 Juni 2020 malam.

dr Anang mencontohkan, jika hari ini ada suatu daerah yang semula ditemukan konfirmasi positif, kemudian sembuh maka berarti daerah tersebut bisa berubah warnanya. Jadi warna dari satu daerah, tidak akan bertahan terus atau tergantung dari perkembangannya.

Menurut dr Anang, maping perlu dilakukan sebagai dasar kebijakan ke depan, apakah suatu daerah bisa diaktifkan lagi kebiasaan-kebiasaan sehari-hari, tapi tetap dengan protokol kesehatan.

“Itu yang menjadi bahan pertimbangan, selain ada hitung-hitungan dan rumus yang akan menghitung. Suatu daerah ini sudah bisa utuk mengadopsi new normal atau tidak,” katanya.

BACA JUGA: Pasien Covid-19 Sembuh di Kabupaten Probolinggo Capai 82,50 persen

Sementara hingga Minggu 14 Juni 2020, jumlah pasien terkonfrmasi positif Covid-19, di Kabupaten Probolinggo ada sebanyak 122 orang. Jumlah tersebut sama, dengan sehari sebelumnya dengan keterangan 17 orang masih dirawat dan menjalani isolasi, 102 orang sembuh dan 3 orang meninggal.

dr Anang menjelaskan, pasien positif Covid-19 yang ditangani tidak semuanya murni adalah masyarakat Kabupaten Probolinggo. Sebab, ada beberapa warga yang berdomisili di luar Kabupaten Probolinggo, tetapi pencatatan kasusnya dimasukkan di Kabupaten Probolinggo. Seperti data dari luar daerah, dimasukkan dalam data base RSUD Tongas.

“Dasarnya regulasi dari Provinsi Jawa Timur yang menyebutkan, pencatatan itu tidak harus berdasarkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) tapi berdasarkan domisili. Artinya orang itu bisa dicatatkan tergantung dia tempat tinggalnya dan bisa tergantung pada tempat kerjanya atau dimana dia lebih banyak berada,” ujar dr Anang.

dr Anang memberikan contoh, jika ada sebagian warga Kota Probolinggo yang kasusnya masuk di Kabupaten Probolinggo. Mekanisme pencatatan tersebut, dilakukan untuk kemudahan perunutan penularannya.

Atau dengan artian, tidak harus yang alamatnya di Kota Probolinggo mesti ditangani oleh Kota Probolinggo, kalau pasien ternyata sumber penularannya ada di tempat lain. Jadi pada dasarnya, dimana pasien lebih banyak berinteraksi, disitulah kasusnya bisa dimasukkan.