Kamis, 09 September 2021 11:40 UTC
CERITA PANJI. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menjelaskan tokoh Panji Inukertapati pada salah satu mahasiswa yang berkunjung melihat pameran topeng cerita Panji di ruang pamer Rumah Rakyat, Kamis, 9 September 2021. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Cerita klasik panji yang sejak tahun 2017 telah dimasukkan Unesco ke dalam Warisan Ingatan Dunia, saat ini kembali dilestarikan di Kota Mojokerto dengan Spirit of Mojopahit di bulan September.
Program ini dikemas dalam serangkaian kegiatan menuju bulan Majapahit di November 2021 nanti. Sejumlah koleksi topeng tokoh dalam cerita panji yang dimiliki Gubug Wayang ditampilkan sedemikian rupa di dalam lemari kaca dan sejumlah patung pewayangan.
Topeng dan berbagai jenis perlengkapan pewayangan ditata di ruang pamer Rumah Rakyat Jalan Hayam Wuruk Nomor 50, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, sejak Minggu, 5 September 2021.
Topeng tokoh Panji Inukertapati dan Dewi Sekartaji yang diselaraskan dengan cerita Ramayana dan Mahabrata hingga berbagai naskah (manuskrip) cerita Panji diletakkan di lemari kaca bagian depan lorong lengkap dengan masing-masing keris berwarangka bambunya.
BACA JUGA: Hari Dongeng, Ning Ita Menceritakan Sejarah Nama Majapahit
Selain itu, ditampilkan pula topeng Dewi Ragil Kuning, Kudapati, Dewi Tejaswari, Bapang, Raja Klana, Ratu Jawa, Dewi Kili Suci, Dewi Reni, dan Gunung Sari agar bisa dilihat warga lebih dekat dan detail.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menjelaskan pameran terbuka untuk masyarakat ini bagian dari upaya Pemkot Mojokerto dalam menjaga cerita-cerita Panji yang mencapai kepopuleran di era Majapahit. Hal ini dilakukan pula untuk menyambut bulan Majapahit pada November nanti dengan tajuk Spirit of Majapahit atau Semangat Majapahit.
"Ini jadi kewajiban kita untuk bisa melestarikan cerita Panji yang sudah diakui dunia. Untuk itu, sebagai warga Bumi Majapahit harus dan akan berkomitmen tinggi untuk menjaga dan melestarikannya di setiap generasi. Sebab Panji adalah sebuah kisah abadi yang lestari hingga masa kini maupun masa yang akan datang," ucapnya, Kamis, 9 September 2021.
BACA JUGA: Festival Majapahit "Memaknai Majapahit Kini dan Nanti" Dapat Aparesiasi Komisi XI DPR RI
Pemimpin perempuan wanita pertama di Kota Mojokerto ini menceritakan jika asal-muasal cerita Panji tidak diketahui tetapi jelas memiliki latar belakang era Kerajaan Kediri. Namun cerita-cerita Panji populer di era Majapahit.
Sehingga sejumlah candi peninggalan kerajaan Majapahit berhiaskan relief yang tidak hanya mengabadikan epik cerita dari India seperti Ramayana dan Mahabharata, namun juga kisah-kisah dari lingkup cerita Panji maupun yang sezaman.
"Ini bukan hanya klaim sepihak, tapi memang fakta berdasarkan catatan sejarah. Itu dibuktikan dari peninggalan-peninggalan Kerajaan Majapahit yang memiliki korelasi erat dengan cerita Panji," kata Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini.
Menurutnya, dengan semangat Majapahit, pihaknya mendeklarasikan kebangkitan cerita klasik Panji di Bumi Majapahit melalui pameran terbuka. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk menunjukkan komitmen serius Pemkot Mojokerto melestarikan budaya kearifan lokal.
"Kota Mojokerto menjadi bagian dari sejarah Bumi Majapahit. Sehingga jika nanti ada event tentang cerita Panji yang melegenda, maka Kota Mojokerto siap ikut aktif dalam pengembangannya," kata Ning Ita.
BACA JUGA:
Untuk langkah konkretnya, pada peringatan bulan Panji di bulan September ini, Pemkot Mojokerto akan berkoordinasi dengan Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) untuk mengadakan lomba mural Panji dan pagelaran panji.
Selain itu, melalui kerjasama dengan Bank Indonesia maupun instansi terkait, Pemkot Mojokerto akan melakukan sarasehan cerita Panji yang mendunia.
"Dengan harapan, Festival Panji Internasional bisa terselenggara di Kota Mojokerto sebagai bagian dari Bumi Majapahit. Karena Kerajaan Majapahit punya andil besar menyebarkan dan mempopulerkan cerita panji ini hingga mancanegara. Sehingga akhirnya diakui sebagai Warisan Ingatan Dunia oleh Unesco," katanya.