Minggu, 09 October 2022 08:20 UTC
Bantuan. Menko PMK Muhadjir Effendy Menemui Korban Tragedi Kanjuruhan di Probolinggo. Foto : Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Di sela-sela waktunya menghadiri Rangkaian Acara Milad Ke-113 Muhammadiyah, di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Minggu 9 Oktober 2022.
Menko PMK, Muhadjir Effendy turut menyempatkan waktunya mengunjungi rumah Almarhum Moh Kindi Arumi Purnama, salah satu korban Tragedi Kanjuruhan Malang yang berlokasi di Kecamatan Kotanyar.
Dalam kedatangan ke rumah korban, Muhadjir langsung memberikan dorongan semangat bagi pihak keluarga yang ditinggalkan, utamanya terhadap kedua orang tua korban.
Kepada wartawan, Menko Muhadjir mengatakan, pihaknya berencana memberikan bantuan sosial jangka panjang dalam bentuk PKH, bagi para korban meninggal Tragedi Kanjuruhan, Malang.
Baca Juga: Aremania Asal Ponorogo Alami Trauma Pasca Peristiwa di Stadion Kanjuruhan
Itu karena, banyak korban meninggal merupakan salah satu tumpuan keluarga, dalam mencari penghasilan. Salah satunya korban Moh Kindi, di mana almarhum semasa hidupnya kerap membantu orang tuanya memenuhi kebutuhan hidup.
"Almarhum ini, semasa hidup kerap membantu orang tuanya dalam berjualan kerupuk. Sehingga perlu adanya bantuan, mengingat korban memiliki adik yang masih bersekolah,"terang Muhadjir, Minggu 9 Oktober 2022.
Lanjut Muhadjir menyampaikan, bagi korban luka yang masih membutuhkan perawatan atau tengah menjalaninya, ia menegaskan kalau seluruh biayanya bakal ditanggung pemerintah atau gratis.
"Jadi bagi korban luka yang masih butuh perawatan, segera mendatangi rumah sakit. Karena biayanya gratis, nanti ditanggung pemerintah pusat dan daerah, atau melalu Kemenko PMK," kata Muhadjir.
Sementara orang tua Moh Kindi, Subari berpesan, agar peristiwa seperti yang terjadi di Kanjuruhan Malang lalu, kedepan tidak terjadi lagi.
Menyikapi penanganan masalah hukum berkaitan peristiwa tersebut, Subairi mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada pihak terkait. "Saya harap peristiwa kemarin, tidak terjadi lagi nantinya. Karena mereka yang menjadi korban, umumnya masih berusia produktif," katanya.
