Minggu, 02 October 2022 23:00 UTC
Tiket masuk stadion Kanjuruhan Malang laga Arema vs Persebaya. Foto: Gayuh
JATIMNET.COM, Ponorogo – Fans Arema asal Ponorogo atau sering disebut Aremania juga sempat menyaksikan pertandingan Arema Malang VS Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober, ada sekitar 45 suporter.
Mereka dari komunitas Ponorogo yang juga Aremania itu datang ke Stadion Kanjuruhan Malang untuk menyaksikan Big match tersebut. Beruntung meski pertandingan berakhir ricuh dan ratusan korban jiwa melayang, Aremania dari Ponorogo seluruhnya berhasil selamat.
Salah satu Aremania Ponorogo, Joko Ulang Joyo menuturkan, jika dirinya sudah sempat keluar stadion sesaat sebelum kerusuhan menjadi tidak terkendali. Ia memaksa keluar stadion lebih awal karena saat itu ia bersama rombongan Arema wanita.
Meski begitu, Joko sempat keluar masuk stadion kembali karena mengetahui masih ada beberapa temannya yang belum lengkap. Ia lantas dihubungi oleh salah satu temannya jika masih terjebak didalam stadion dan dalam kondisi lemas karena terkena gas air mata.
Baca Juga: Dua Warga Jember Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Aremania Jember Tarik Diri dari Arema FC
“Tak terhitung berapa kali saya keluar masuk stadion pasca kerusuhan, karena mencari teman-teman,” tutur Joko, Senin 3 Oktober 2022.
Saat ia masuk stadion asap pekat akibat gas air mata masih menyelubungi didalam stadion Kanjuruhan. Mata perih dan nafas sesak pun harus ia lalui demi mencari teman-teman Aremania lain asal Ponorogo yang meminta tolong untuk dijemput.
Setelah bertemu temannya yang ada disekitar tribun 10 sampai 12, tak dianagka ternyata temannya tersebut telah pingsan. Ia kemudian bersama Aremania lain membopong temannya tersebut untuk keluar stadion. Ia harus bejibaku dan menembus asap gas air mata yang sudah seperti kabut.
“Suasana saat itu sangat kalut. Ada banyak teman Aremania lain sudah tergeletak didekat pintu stadion,” ungkap Joko.
Melihat kejadian tersebut ia mengaku trauma untuk melihat tim kesayangannya kembali berlaga. Meski ia tidak mengalami luka sedikit pun, namun kejadian dan kengerian peristiwa di stadion Kanjuruhan masih membekas diingatannya. “Untuk waktu dekat ini spertinya berhenti dulu menonton pertandingan secara langsung distadion,” ujar Joko.
