Selasa, 02 June 2020 13:00 UTC
FACE SHIELD. Seorang pekerja industri rumahan di Desa/Kec. Mejayan, Kab. Madiun sedang mengecek face shield yang telah dibuat sebelum disterilkan dan dikemas dalam plastik, Selasa, 2 Juni 2020. Foto: Nd. Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun – Permintaan face shield atau tameng pelindung wajah kian meningkat ketika pemerintah menggulirkan isu pemberlakuan new normal atau kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19.
Sugianto, salah seorang produsen face shield di Kabupaten Madiun mengatakan bahwa produksi alat itu mencapai 1.000 buah per hari. Jumlah itu setelah new normal ramai diberitakan sejak sepekan terakhir di bulan Mei lalu. Sebelum wacana new normal bergulir, pembuatannya selama beberapa hari sebelumnya hanya 500 buah per hari.
“Permintaan paling banyak dari orang tua siswa yang memesan secara kolektif,” kata Sugianto ditemui di rumah sekaligus tempat usahanya di Dusun Sumbersoko, Desa/Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Selasa, 2 Juni 2020.
BACA JUGA: Get Well Soon, Sumbangkan Tameng Wajah ke Tenaga Medis di Pelosok
Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan pelajar, masa belajar di rumah berakhir pada 14 Juni 2020. Rencananya, sehari kemudian atau 15 Juni 2020, aktivitas belajar mengajar akan kembali dilangsungkan di sekolah.
Oleh karena itu, menurut Sugianto, para pelajar mempersiapkan diri saat menjelang kegiatan di sekolah dengan memesan face shield. Alat ini dinilai mampu mencegah penyebaran Covid-19 melalui droplet atau tetesan cairan dari batuk, bersin, atau berbicara.
“Selain dari sekolah, juga dari beberapa perusahaan di Medan dan Manado yang memesan secara online,” ujar pria yang sebelum pandemi Covid-19 menggeluti bisnis merchandise ini.
Pria berusia 42 tahun ini sengaja ‘banting setir’ karena pesanan merchandise hampir seluruhnya dibatalkan. Ia sengaja memilih menjalankan usaha pembuatan face shield yang bersifat musiman karena banyak dibutuhkan ketika pandemi Covid-19 berlangsung.
BACA JUGA: Kontribusi UMKM di Tengah Pandemi, Buat APD hingga Olahan Makanan
Sementara itu, Diah Eka Setyowati, salah seorang warga Desa/Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun sengaja membeli pelindung wajah untuk anaknya.
Sebab, sesuai informasi resmi dari pemkab setempat yang menyebar melalui jejaring media sosial aktitivitas sekolah akan kembali berlangsung dua pekan mendatang.
“Kalau memakai face shield lebih nyaman dan aman bagi anak-anak. Berbeda dengan masker,” ujar dia ditemui usai membeli face shield di tempat Sugianto.