Selasa, 17 December 2019 10:01 UTC
TERSAMBAR PETIR. Pemakaman jenazah Bripda Fredi Kusbiantoro (23), siswa Pusdik Brimob Watukosek Pasuruan di Desa Simo Kecamatan Slahung, Ponorogo, Selasa 17 Desember 2019. Foto: Gayuh
JATIMNET.COM, Ponorogo – Jenazah Bripda Fredi Kusbiantoro (23), siswa Pusat Pendidikan (Pusdik) Brimob Watukosek Pasuruan dimakamkan di kampung halamannya, Desa Simo Kecamatan Slahung, Ponorogo, Selasa 17 Desember 2019.
Fredi, dalam berita sebelumnya disebut bernama Fredy Kusdianto, meninggal tersambar petir bersama dua siswa lain; Wisnu Mukti dan Rizky Pratama, dalam latihan pendakian di Gunung Ringgit, Senin 16 Desember 2019 kemarin.
BACA JUGA: Delapan Siswa Pusdik Brimob Watukosek Tersambar Petir, Tiga Meninggal
Jenazah Fredi tiba di rumah duka sekitar pukul 12.30 WIB. Upacara pemakamannya berlangsung pada pukul 13.20 WIB dan dipimpin Komandan Satuan Brimob Polda Jawa Timur Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika.
Hujan turun ketika pemakaman berlangsung. Toh, pelayat tetap setia mengikuti upacara pemakaman hingga selesai. “Namanya musibah, cuaca saat itu tidak mendukung, ada korban dari peserta latihan 3 orang. Kami ikut kehilangan Bripda Fredi,” kata Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika.
BACA JUGA: Mengapa Tak Boleh Berlindung Di Bawah Pohon Saat Hujan?
Ia menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya karena salah satu anggotanya gugur dalam melaksanakan tugas latihan pendidikan. Bripda Fredi Kusbiantoro, selama bertugas adalah personel kepolisian yang tak pernah melakukan hal yang aneh-aneh.
Menurut dia, saat ini ada sembilan orang lain yang dirawat di RS Bhayangkara Polda Jatim akibat peristiwa itu.
Ia mengatakan Pusdik tak perlu memindahkan lokasi latihan karena peristiwa itu terjadi karena faktor alam. “Saya kira tidak perlu, karena itu latihan sudah dilakukan berulang-ulang. Memang faktor alam dan pelatihan di sana sangat strategis dari segi lingkungan, spot mendukung untuk latihan fisik maupun mental di lokasi tersebut,” katanya.