Minggu, 15 September 2019 09:47 UTC
Kopi Kayumas Situbondo. Foto: Hozaini
JATIMNET.COM, Situbondo – Petani kopi Kayumas yang berada di Kecamatan Arjasa, Situbondo, Jawa Timur, akan mengikuti pameran Sistem Inovasi Informasi Publik (Sinovik) di Kalimantan, mulai 18-21 September 2019.
Kopi kayumas sampai saat ini masih menjadi salah satu ikon kopi di Indonesia. Tak hanya pernah jadi juara pertama kopi tingkat nasional, kopi luwak Kayumas pernah menjadi juara di tingkat dunia. Baru-baru ini kelompok tani kopi Kayumas menyabet juara pertama bidang Sistem Inovasi Informasi Publik (Sinovik) KemenPAN RB.
“Kopi Arabika Kayumas juara pertama nasional tahun 2010, kopi luwak Kayumas jadi juara dunia 2016 dan kopi robusta kayumas juara pertama nasional 2017,” kata Didik Suryadi, pemilik warung kopi Kayumas, Minggu 15 September 2019.
BACA JUGA: Si Komo, Kopi Motor Klasik yang Biasa Keliling Probolinggo
Ditemui di sela-sela acara pameran UMKM di Alun-Alun Situbondo, Didik yang juga Ketua Kolompok Tani Sejahtera mengatakan, tahun ini warung kopi Kayumas akan menjadi satu-satunya petani kopi yang mewakil Provinsi Jawa Timur mengikuti pameran Sinovik di Kalimantan sejak 18-21 September 2019.
“Sinovik ini meliputi pengelolaan kopi dari hulu ke hilir serta pola kerjasama dengan bebagai stakeholder. Saat ini pengelolaan kopi Kayumas sudah berstandar fair trade ekspor,” ujarnya.
Didik mengatakan, pihaknya mengelola 60 hektare perkebunan kopi. Semua kopi Kayumas merupakan produk kopi unggulan dan telah dipamerkan di berbagai even maupun festival kopi di kota-kota besar di Indonesia termasuk di taman mini Jakarta.
PAMERAN. Didik Suryadi, pemilik warung kopi Kayumas saat pameran di Alun-Alun Situbondo, Minggu 15 September 2019. Foto: Hozaini
Tak hanya di dalam negeri, kopi Kayumas juga pernah mengikuti Ajang Archipelago Exhibitoin (Archex) sebagai salah satu produk unggulan Indonesia di Malaysia 2018. Dan sejak tahun lalu, kopi Kayumas mulai diekspor ke Swiss namun masih skala UMKM.
“Kami hanya mencari nilai tambah sekaligus promosi menjual kopi ke luar negeri dalam bentuk kemasan. Kendalanya masih pada pengiriman karena ongkos kirimnya bisa lebih mahal dari harga kopinya,” papar Didik Suryadi.
Kendala eskpor ini, lanjut Didik, sudah pernah dikonsultasikan kepada pemerintah agar membantu mencarikan solusinya. Bahkan online shop terbesar di Indonesia juga belum bisa melayani ekspor kopi karena terkendala pengiriman.
BACA JUGA: Kedai Ini Layani Pembelian Kopi dengan Sampah
“Kopi Kayumas ini sudah punya brand karena satu-satunya perkebunan kopi di Indonesia yang sudah ada sejak zaman Belanda dan sampai sekarang masih tetap terjaga kualitasnya terutama kopi arabika. Dulu kebun kopi kayumas diberi nama NV Mitj dan Van Landem pada tahun 1886,” katanya.
Didik Suryadi menambahkan, Indonesia merupakan penghasil kopi terbesar ketiga di dunia. Yang menarik, semua daerah penghasil kopi dari Aceh sampai Papua memiliki ciri khas tersendiri. Sejauh ini, perhatian pemerintah sudah sangat bagus termasuk membantu mempromosikan.
“Saya di Bali punya kedai, wisatawan Asing yang datang ke kedai kami selalu memuji-muji kopi Indonesia karena cita rasanya yang berbeda-beda,” pungkasnya.
