Logo

Menag Luncurkan Buku Serial Literasi Agama untuk Kalangan Millenial

Reporter:

Selasa, 29 January 2019 03:56 UTC

Menag Luncurkan Buku Serial Literasi Agama untuk Kalangan <em>Millenial</em>

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. Foto: Kemenag.go.id (FKusuma)

JATIMNET.COM, Jakarta - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin meluncurkan buku Serial Literasi Agama untuk kaum millenial di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin 28 Januari 2019. Peluncuran Buku "Meyakini, Menghargai, dan Merayakan Keragaman" ini sebagai bagian dari upaya untuk terus menjaga ke-Indonesiaan yang religius.

“Peluncuran buku ini, meski dimaksudkan untuk generasi muda, namun juga sangat penting untuk orang dewasa. Orang dewasa juga memerlukan informasi buku ini,” kata Lukman seperti diberitakan dalam laman Kemenag.go.id, Senin 28 Januari 2019.

Ia mengatakan buku itu sangat membantu misi Kemenag dalam membangun kehidupan keagamaan, kerukunan, dan membangun kualitas pendidikan yang lebih baik. Menurut Lukman, penerbitan buku ini, dari sisi waktu sangat tepat.

Sebab, saat ini kaum muda dan masyarakat Indonesia kekurangan bahan bacaan, yang bisa menjelaskan tentang keragaman dalam kehidupan keagamaan, yang pada akhirnya melahirkan kesadaran bahwa keragaman adalah kehendak Tuhan.

BACA JUGA: AJI Desak Aparat Hentikan Penyitaan Buku Tanpa Proses Pengadilan

“Semoga buku ini mengisi kekosongan yang ada pada kita,” katanya.

Ia mengatakan buku ini tidak hanya menjelaskan keragaman pada setiap agama, tapi juga menjelaskan kenapa Tuhan menciptakan keragaman. Karena ini yang melandasi agar orang menjadi lebih rendah hati dalam beragama.

Ia juga mengatakan momentum penerbitan buku ini sangat pas dalam konteks moderasi beragama. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Kemenag terus mendorong gerakan Moderasi Beragama. Istilah ini yang terus disosialisasikan, agar pengamalan agama masyarakat Indonesia senantiasa berada pada jalur yang moderat.

“Agama itu sendiri tentu moderat, tidak berlebih-lebihan karena datang dari Tuhan. Tapi seperti tadi, pemahaman kita terhadap agama yang membawa kita pada pengamalan agama, boleh jadi kita terjerembab pada pengamalan yang berlebih-lebihan,” jelas Menag.

BACA JUGA: Buruk Sejarah, Buku Disita

Sebelumnya, Tim Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Jamhari mengatakan sudah melakukan riset terkait kecenderungan beragama anak muda.

Menurutnya, hasil survei PPIM UIN menyebutkan ada kecenderungan yang cukup mengkhawatirkan di kalangan anak muda karena gampang terpapar faham radikalisme. Itu disebabkan banyak hal, salah satunya karena mereka kekurangan bahan bacaan. “Maka buku ini hadir,” kata Jamhari.

PPIM UIN Jakarta bekerjasama dengan ConveyID, UNDP Indonesia, Expose penerbit Mizan, meluncurkan buku ini untuk mengisi kekokosongan bacaan yang baik bagi anak muda. Jamhari mengatakan ingin menanam pohon lewat buku agar kaum millenial tidak gampang terpapar dengan faham radikalisme.

“Buku ini sangat sederhana, bagaimana mengajarkan agama kepada orang lain,” kata Jamhari.