Rabu, 10 June 2020 04:00 UTC
KAMPUNG TANGGUH. Salah satu lokasi tempat yang menjadi Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Foto: Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Memutus mata rantai Covid-19 secara masif terus dilakukan di Surabaya. Bahkan, dalam menjalani tatanan hidup baru atau new normal membentuk Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Irvan Widyanto memastikan, hingga saat ini memang sudah terbentuk sebanyak 1.340 Kampung Tangguh Wani Jogo Surabaya.
Ia memastikan, jumlah itu akan bertambah setiap harinya. “Jadi, sudah hampir semuanya yang membentuk kampung tersebut,” kata Irvan, Selasa 9 Juni 2020.
Kepala BPB Linmas ini juga menjelaskan struktur Kampung Tangguh Wani Jogo Surabaya, bahwa ada empat Satgas yang tugasnya berbeda-beda, yaitu Satgas Wani Sehat, Satgas Wani Sejahtera, Satgas Wani Jogo, dan Satgas Wani Ngandani.
BACA JUGA: Masa Transisi, Hadapi New Normal Ini Pesan Risma Untuk Warga Surabaya
Adapun tugas dari Satgas Wani Sehat adalah melakukan pemantauan terhadap pasien ODP, PDP, OTG, dan confirm rawat jalan dari gugus tugas kota/kecamatan.
Kemudian melakukan pendataan terhadap warga yang kontak erat dengan pasien, dan bertugas melaporkan kepada puskesmas, kelurahan, dan kecamatan bila ada warganya yang terindikasi gejala Covid-19.
Sedangkan tugas Satgas Wani Sejahtera adalah mengidentifikasi kebutuhan permakanan pasien ODP, PDP, OTG, dan confirm rawat jalan dengan kriteria yang sudah ditentukan.
Kemudian mengidentifikasi warga terdampak yang tidak mampu, dan melakukan upaya penanganan terhadap warga terdampak secara gotong-royong, serta memastikan bantuan sosial pemerintah sampai ke penerima.
BACA JUGA: Sehari, Lebih dari 100 Pasien Covid-19 di Surabaya Sembuh
Lalu tugas Satgas Wani Jogo adalah pembatasan dan pencatatan orang dan kendaraan yang keluar-masuk (one gate system). Kemudian membuat jadwal jaga kampung, dan memantau serta memastikan warga yang isolasi mandiri untuk tidak keluar lingkungan rumah.
Kecuali untuk keperluan fasilitas kesehatan, menjaga dan memastikan semua warga terutama lansia, difabel, dan anak-anak terlindung dari resiko penularan, memastikan kegiatan sosial dan keamanan dilakukan secara gotong-royong, memastikan penerapan protokol kesehatan (physical distancing, pakai masker, cuci tangan pakai sabun), dan melaksanakan penyemprotan disinfektan.
Selanjutnya tugas Satgas Wani Ngandani adalah memberikan informasi dan edukasi kepada warga terkait pencegahan dan penanganan Covid-19, melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait Covid-19, dan melaporkan perkembangan penanganan ODP, PDP, OTG, dan confirm rawat jalan melalui aplikasi lawancovid-19.surabaya.go.id.
“Jadi, sebenarnya Bu Wali (Tri Rismaharini) kan sudah mengeluarkan banyak SE (Surat Edaran), nah satgas ini nanti yang akan menjalankannya dan menertibkannya. Ketika di tingkat kampung sudah bisa dikendalikan, maka di hilir yang ditingkat kota akan lebih mudah terkendalikan, karena sudah selesai di tingkat kampungnya masing-masing,” Irvan memungkasi.
