
Reporter
DiniRabu, 22 September 2021 - 11:30
Editor
Bruriy Susanto
Sejumlah petugas BPBD Kabupaten Mojokerto berusaha melakukan evakuasi sarang tawon ndas di Desa Jabon, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Dalam tiga bulan terakhir ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mendapat tugas tambahan. Bahwa tidak hanya menangani bencana angin puting beliung dan banjir, kali ini ditambah harus mengevakuasi sarang tawon ndas.
Pasalnya, sejak bulan Agustus hingga Oktober 2021 adalah masa berkembangnya hewan dengan nama ilmiah vespa affinis. Dan hingga kini, BPBD Kabupaten Mojokerto sudah evakuasi tujuh sarang tawon ndas.
"Lagi musim kembang biak saat ini. Makanya kita sering dapat laporan dari warga ada sarang tawon. Saya mohon warga segera melapor yah. Soalnya biar tidak membahayakan," kata Koordinator BPBD Kabupaten Mojokerto Sukamto, Rabu, 22 September 2021.
Kamto menyebut, tawon ndas tidak hanya membuat sarang di pohon. Melainkan juga bisa di rumah warga. Utamanya, kondisi yang tenang, jauh dari hiruk pikuk aktivitas warga. "Memang mencari lokasi yang tenang, minim aktivitas warga. Sukanya di ketinggian. Seperti yang barusan kita evakuasi ini, posisinya di atap rumah warga yang jauh dari aktivitas warga," ujarnya.
Baca Juga: Sempat Sengat Warga, Tawon Ndas di Kandang Ayam Dibakar
Dia mengungkapkan, seperti yang belum lama ini dilakukan, dengan beranggotakan enam orang, pihaknya sekitar pukul 16.00 WIB baru saja selesai mengevakuasi sarang tawon ndas tiga sarang ukuran bola sepak di Desa Jabon, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
Bahkan, petugas damkar sudah berusaha melakukan evakuasi secara manual sejak pukul 15.32 WIB dengan berpakaian APD lengkap. Namun, sempat terkendala posisi yang terlalu tinggi dan membahayakan.
Selain itu, ukuran yang tak seperti biasanya cukup mempersulit proses evakuasi menggunakan karung goni. Nampak, dari evakuasi masih tersisa sedikit sarang yang berisikan ratusan tawon. Petugas pun kembali melakukan pembersihan sarang menggunakan semburan air dari tangki damkar.
"Sarangnya agak besar ini tadi, terus melebar ke samping. Biasanya buatnya memanjang ke bawah. Agak kesulitan cari sarung goninya, tapi alhamdulilah berhasil. Ini kita bersihkan sisa sarang yang berisi tawon dengan semprotan air karena ada kabel listrik," katanya.
Baca Juga: Di Jember Diamankan, di Mojokerto Petugas Damkar Disengat Tawon Ndas
Sementara, El Amirulnasir, pemilik rumah dan kos-kosan ini mengaku, sarang tawon itu awalnya masih seukuran jari manusia lima bulan lalu. Tapi makin lama, semakin membesar mencapai tiga kali ukuran bola sepak ini.
Tak ada anggota keluarganya yang tersengat hingga saat ini, kendati sering melakukan aktivitas di dekat sarang tawon yang berada di area balkon rumah berlantai dua ini.
"Dulu sejari aja sarangnya. Terus lama gak memperhatikan tau-tau sudah sebesar itu (sembari menunjuk posisi atap balkon). Sekarang sudah gak berani juga olahraga di sana," ucapnya.
Dirinya tak menyangka dibantu evakuasi sarang tawon ndas, salah satu serangga yang memiliki sengatan mematikan ini. Pasalnya, anggota BPBD Kabupaten Mojokerto yang menghubungi dirinya untuk membantu mengevakuasi sarang tawon itu.
"Saya terimakasih banyak dibantu. Soalnya petugas ini yang melihat, dan langsung menelpon saya untuk dibantu evakuasi. Alhamdulillah ini berhasil, saya dan keluarga jadi bisa aktivitas lagi di area itu," memangkasi.