Logo

Memandikan Pusaka, Tradisi Masyarakat Jawa Saban Bulan Suro

Reporter:,Editor:

Jumat, 27 June 2025 08:00 UTC

Memandikan Pusaka, Tradisi Masyarakat Jawa Saban Bulan Suro

Mpu Slamet mempersiapkan beberapa pusaka yang hendak dimandikan saat malam satu Suro. Foto: Januar

JATIMNET.COM, Surabaya – Memandikan pusaka atau ngumbah gaman merupakan salah satu tradisi masyarakat Jawa setiap menjelang bulan Suro. Dalam pelaksanaannya, sebagian pemilik pusaka, seperti keris, tombak dan pedang menyucinya sendiri.

Namun, ada juga yang melimpahkannya kepada seseorang yang memiliki keahlian menyucikan pusaka, Mpu Slamet salah satunya.

Menurutnya, ritual memandikan pusaka memiliki tujuan memberikan keberkahan, perlindungan, dan rezeki yang berlimpah.

"Maksud dan tujuan ritual ini adalah untuk membersihkan pusaka dan memberikan keberkahan kepada pemiliknya," kata Mpu Slamet saat diwawancarai, Jumat, 27 Juni 2025.

BACA: Peringati Tahun Baru Islam, Warga Krejengan Probolinggo Gelar Tradisi Kadisah 

Dalam pelaksanaannya, butuh pengetahuan yang luas tentang pusaka dan karakter masing-masing di antaranya.

"Untuk membersihkan pusaka, kita harus memiliki kesabaran dan ketelatenan. Kita juga harus memahami sifat dan karakteristik pusaka yang akan dibersihkan," imbuhnya kata Mpu Slamet.

Ia lantas menjelaskan bahwa setiap pusaka memiliki energi yang berbeda-beda. Maka,   memerlukan pendekatan yang berbeda-beda pula dalam membersihkannya.

"Ada pusaka yang memiliki energi yang kuat, ada juga yang memiliki energi yang lemah," kata Mpu Slamet.

Dalam melakukan ritual membersihkan pusaka, Mpu Slamet menggunakan peralatan khusus, seperti dupa, kembang, dan warangan. Ia juga memiliki teknik khusus untuk membersihkan pusaka, termasuk teknik membersihkan keris dan tombak.

Mpu Slamet berharap bahwa ritual membersihkan pusaka dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian dari warisan budaya Jawa. "Ritual ini bukan hanya sekedar membersihkan benda, tetapi juga merupakan bagian dari tradisi dan budaya kita," katanya.