Senin, 01 December 2025 12:28 UTC

PT PLN Nusantara Power UPTA kembangkan Progam Sipandu Desi untuk energi terbarukan dengan memanfaatkan janggel atau limbah jagung. Foto: PLN Nusantara Power UPTA
JATIMNET.COM, Tuban – Upaya transisi energi berbasis pemberdayaan masyarakat mulai menemukan bentuk konkret di tingkat desa. Koperasi Energi Cakrawala Nusantara (ECN) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, disiapkan menjadi model pengembangan agrikultur terpadu berbasis energi bersih oleh PT PLN Nusantara Power bersama Kementerian Koperasi dan PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI).
Hal tersebut mengemuka dalam kunjungan kerja Kementerian Koperasi dan PLN EPI ke fasilitas pengolahan biomassa milik ECN, Senin, 1 Desember 2025. Kunjungan ini bertujuan melihat secara langsung inovasi pengolahan limbah pertanian menjadi energi hijau yang terintegrasi dengan penguatan ekonomi desa.
PLN EPI sebagai subholding PT PLN (Persero) memegang mandat strategis dalam menjamin ketersediaan energi primer bagi seluruh pembangkit listrik PLN. Salah satu fokusnya adalah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai bagian dari agenda transisi energi nasional.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan meninjau proses pengolahan bonggol jagung atau janggel, limbah pertanian yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomi dan kerap dibakar oleh petani sehingga berpotensi menimbulkan polusi udara. Melalui kerja sama antara Koperasi ECN dan PT PLN Nusantara Power UP Tanjung Awar-Awar, limbah tersebut kini diolah menjadi biomassa untuk kebutuhan co-firing PLTU.
Pendekatan Creating Shared Value dan ekonomi sirkular menjadi landasan utama program ini. Bonggol jagung digiling hingga berukuran sekitar 2 milimeter agar sesuai dengan standar pembakaran boiler PLTU Tanjung Awar-Awar.
Proses produksi dilakukan di Gudang Biomassa ECN dengan kapasitas pengolahan mencapai 1.500 kilogram per jam. Hasil olahan biomassa tersebut kemudian dibeli langsung oleh PLTU sebagai pengganti sebagian penggunaan batu bara.
BACA: Hari Anak Nasional, PLN Nusantara Power Ajak Guru dan Anak PAUD Belajar Padamkan Api
Program ini merupakan bagian dari implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Nusantara Power melalui inisiatif Cakrawala Nusantara ( Creating Shared Value Nurturing Sustainable Agriculture and Reliability). Tidak hanya berfokus pada pemanfaatan limbah pertanian, program ini juga mengintegrasikan sektor pertanian, peternakan, serta penguatan kelembagaan koperasi agar masyarakat desa memiliki akses pasar yang pasti dan pendapatan yang berkelanjutan.
Usai peninjauan lapangan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi terkait penguatan kelembagaan dan pengembangan rantai bisnis berkelanjutan.
BACA: Turunkan Stunting, PLN Nusantara Power Beri Makan Bergizi bagi Siswa SD di Probolinggo
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Kementerian Koperasi, Husni, menyampaikan apresiasinya terhadap konsep bisnis yang telah berjalan.
“Program ini sudah memiliki skema bisnis tanam dan ternak yang terkonsep dari hulu ke hilir. Nilai jualnya jelas, kapasitas produksinya terukur, dan pembelinya sudah pasti. Hasil olahan juga dapat langsung digunakan tanpa proses tambahan. Ini merupakan contoh praktik baik ekonomi sirkular di tingkat desa. Kami berharap pemerintah daerah dapat menjadikan koperasi sebagai wadah tumbuhnya startup nasional berbasis energi terbarukan dan agrikultur. Koperasi kini memiliki posisi strategis untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak melalui perjanjian kerja sama (PKS). Program ini juga berpotensi untuk dijadikan contoh bagi pengembangan koperasi desa merah putih kedepannya,” ujarnya.
Sementara itu, Senior Manager PLTU Tanjung Awar-Awar, Yunan Kurniawan, menegaskan komitmen PLN dalam memperkuat kemitraan berbasis energi hijau yang berkelanjutan.
BACA: Bareng Dinkes P2KB Tuban, PLN Nusantara Power Jalankan Program "Tamasya"
“Kami fokus terlebih dahulu membangun satu konsep yang kokoh, sehingga ke depan terbuka peluang kolaborasi jangka panjang. Saat ini kami memperkuat fondasi, melakukan evaluasi, dan memastikan seluruh proses berjalan sesuai standar keselamatan serta kualitas. Kami berharap keterlibatan koperasi dapat semakin memperbesar dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.
Melalui program ini, pemanfaatan limbah pertanian tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi petani dan masyarakat desa. Petani memperoleh tambahan pendapatan dari limbah yang sebelumnya terbuang, koperasi mendapatkan sumber usaha baru, sementara PLN memperoleh pasokan energi alternatif untuk mendukung target bauran energi bersih nasional.
