Logo

Masker dan Hand Sanitizer di Mojokerto Mulai Menipis

Reporter:,Editor:

Selasa, 03 March 2020 15:47 UTC

Masker dan Hand Sanitizer di Mojokerto Mulai Menipis

Mashudi, distributor masker di Kota Mojokerto, mengaku kesulitan mendapatkan barang sejak Sejak covid 19 merebak di Indonesia. Foto: Karina Norhadini.

JATIMNET.COM, Mojokerto – Stok masker dan hand sanitizer di sejumlah distributor dan apotek di Mojokerto mulai sulit dicari. Kendati World Health Organization (WHO) mengingatkan bahwa masker hanya digunakan untuk orang yang sakit. Namun ketersediaan masker kian sulit dijumpai di Mojokerto.

Salah satu distributor di Mojokerto, Mashudi (40) mengaku sejak merebaknya virus corona di Indonesia, masker dan hand sanitizer makin sulit didapat. Padahal dia adalah pemasok masker untuk tiga wilayah, Mojokerto, Jombang, dan Bojonegoro.

“Biasanya saya dikirim 40 karton dari kantor cabang di Gedangan, Sidoarjo setiap bulannya. Tapi saat ini stok tidak ada,” katanya, Selasa 3 Maret 2020.

BACA JUGA: Dinkes Gresik Edarkan Surat Kewaspadaan Terkait Virus Corona

Dalam satu karton berisi 40 kotak, dan satu kotak berisi 50 masker. Mashudi biasanya menjual antara Rp 25.000 sampai Rp 30.000 per kotak. Namun sejak merebaknya Covid 19 atau virus corona di Indonesia, harga masker bisa mencapai Rp 130.000 per kotak yang dua lapisan.

Mashudi menjadikan rumahnya yang beralamat di Jalan Pendidikan, Kelurahan Pulo Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, sebagai kantor distributor. Namu dalam empat minggu terakhir ini dia tidak akan mendapat kiriman dari kantor cabang. Hal ini yang membuatnya memburu barang hingga ke Tuban dan Lamongan.

“Sekarang susah cari masker, tidak bisa stok. Saya sampai mencari ke toko-toko kecil hingga ke kota lain. Kalaupun ada, harganya pasti mahal,” Mashudi menjelaskan.

BACA JUGA: Khofifah Minta Masyarakat Tidak Perlu Panik Soal Virus Corona

Sejak tidak ada kiriman dari kantor cabang, sudah tidak ada lagi salesman yang mengambil untuk mendistribusikan ke toko-toko kecil di tiga kota. Padahal biasanya ada tiga sampai lima salesman yang mengambil untuk mengirim ke Bojonegoro dan Jombang, selain mendistribusikan ke Mojokerto.

Meski demikian, Mashudi tetap berusaha mencari di toko-toko kecil. Belum lama ini dia menemukan masker yang dijual dengan harga Rp 15.000 untuk lima masker. “Ya mandeg (berhenti) dulu, karena tidak ada barang,” Mashudi mengungkapkan.

Sementara itu, salah satu petugas apotek di Jalan Ahmad Yani, Kota Mojokerto mengaku kehabisan masker dan hand sanitizer. “Tidak ada barang sejak ada virus corona,” terang salah satu pegawai apotek yang dijumpai Jatimnet.com.