Selasa, 12 April 2022 01:00 UTC
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Mejayan 1, Kabupaten Madiun. Foto.Nd.Nugroho/Dokumen
JATIMNET.COM, Madiun – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah mengatakan bahwa pihaknya tidak memaksakan para siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Ini berlaku bagi anak-anak yang mengalami gejala sakit, seperti demam tinggi, pilek dan batuk.
“Tubuh memberikan sinyal (tentang kondisi kesehatan), kalau sakit istirahat di rumah, minum obat dan vitamin,” kata dia, Senin, 12 April 2022.
BACA JUGA : Pembelajaran Tatap Muka Mulai Berlangsung di Kabupaten Madiun
Menurut dia, kelonggaran itu sebagai upaya mengantisipasi penyebaran penyakit, salah satunya Covid-19. Apalagi, saat ini tengah berlangsung cuaca ekstrem yang rentan terhadap penyebaran virus maupun bakteri.
“(Dengan belajar di rumah) bisa melindungi temannya dan melindungi keberlangsungan PTM seratus persen yang berlangsung," ujar Siti.
Selain itu, ia menuturkan agar kasus penyebaran Covid-19 klaster sekolah tidak kembali terulang. Beberapa waktu lalu, sejumlah siswa di salah satu SMP Negeri di wilayah Kecamatan Mejayan dinyatakan positif Covid-19. Akibatnya, satu kelas di-lockdown.
BACA JUGA : Siswa 26 Sekolah di Madiun Ikuti Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
"Kasus di Mejayan dapat dijadikan pengalaman meskipun hampir seluruh siswa sudah divaksin," ucap mantan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Madiun ini.
Berdasarkan data, jumlah siswa dengan usia 6-11 tahun di bawah naungan Dinas Dikbud dan Kantor Kementerian Agama setempat yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 86,88 persen. Sedangkan yang divaksin kedua ada 68,95 persen dari total siswa SD/MI sebanyak 57.885 anak.
Dengan vaksinasi, ia menambahkan, tingkat kekebalan tubuh terhadap virus Corona bisa meningkat. Meski demikian tetap harus memperhatikan protokol kesehatan dan menjaga stamina.