Selasa, 04 June 2024 07:30 UTC
Sejumlah HP milik ASN Pemkot Mojokerto dikumpulkan sebelum mengikuti kegiatan rapat, Selasa, 4 Juni 2024. Foto: Dinas Kominfo Kota Mojokerto
JATIMNET.COM, Mojokerto – Pj Wali Kota Mojokerto Mohammad Ali Kuncoro mencetuskan kebiasaan baru di kalangan ASN Pemkot Mohokerto. Di setiap rapat, seluruh ASN diwajibkan mengumpulkan dan meletakkan ponsel masing-masing di dalam satu keranjang khusus.
Hal ini dilakukan untuk mencegah kebiasaan phone snubbing (phubbing) atau perilaku dan kebiasaan mengabaikan orang lain di sekitar karena terlalu fokus pada penggunaan ponsel. Sehingga menurut Mas Pj, membuat rapat berjalan tidak fokus dan kerja menjadi tidak produktif.
"Kebiasaan mengumpulkan HP ini mulai kami berlakukan sajak pagi kemarin. Saya ingin semua yang ikut rapat fokus. Fisik dan pikirannya hadir untuk rapat. Bukan yang fisiknya hadir, tapi malah sibuk scrolling sosmed atau istilah gen Z sekarang ini phone snubbing, yang membuat rapat jadi tidak fokus dan tidak produktif," tutur Ali, Selasa, 4 Juni 2024
BACA: Pemkot Mojokerto Garap 10 Proyek Strategis Tahun 2024, Fasilitas Wisata hingga Olahraga
Tidak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi dan kehadiran media sosial semakin sulit untuk dipisahkan dalam keseharian manusia. Keberadaan media sosial seperti WhatsApp membantu jajaran pemkot untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, seperti berkoordinasi ataupun berbagi informasi.
Namun, ada beragam media sosial lainnya yang juga banyak dimanfaatkan, sehingga mengakibatkan arus informasi semakin sulit dibendung. Pesan informasi di beragam media sosial tersebut juga dikemas berupa konten yang sangat menarik, sehingga memicu terjadinya distraksi digital.
"Tidak ada yang salah dengan social media. Tapi, sekarang seringnya adalah, niat awal buka WA, mau balas satu chat penting. Selesai membalas, bukan ditutup, kok jadi buka yang lainnya. Nah, itu sudah jadi kebiasaan mayoritas kita saat ini. Jadinya sulit fokus, konsentrasinya terpecah," tutur Ali.
BACA: Mas Pj Luncurkan Kalender Event HUT Kota Mojokerto ke-106, Berikut Jadwalnya
Mengutip Harvard Business Review (2015), kajian yang dilakukan Cliford Nass dari Stanford University menunjukkan seseorang yang terbiasa berkegiatan sambil tetap sibuk memperhatikan konten digital ternyata tidak memperhatikan, mengingat, dan mengatur tugasnya sebaik orang yang tetap fokus pada satu hal di satu waktu. Hal ini tentu saja berakibat pada turunnya produktivitas dan keterlibatan di kantor maupun rumah.
"Ini memang terlihat kecil, sederhana. Tapi semoga ini bisa menjadi ikhtiar kami untuk semakin meningkatkan pelayanan untuk masyarakat. Karena dengan rapat-rapat yang kondusif akan menghasilkan kebijakan berkualitas, yang nantinya berpengaruh ke masyarakat," kata Mas Pj, sapaan akrab Ali.
