Kamis, 17 December 2020 11:20 UTC
EVAKUASI. Prajurit Resimen Artileri 2/Marinir Siaga PPRCBA Pasmar 2 membantu evakuasi warga Desa Iker-Iker Geger, Kecamatan Cerme, Gresik, terdampak banjir Kali Lamong, Rabu, 17 Desember 2020. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Sebanyak satu peleton prajurit artileri Resimen 2/Marinir Surabaya dikerahkan untuk membantu evakuasi warga yang terisolir akibat banjir luapan Kali Lamong di Gresik Selatan, Kamis, 17 Desember 2020.
Dengan menggunakan perahu karet, prajurit Marinir ikut membantu evakuasi dan distribusi makanan ke rumah-rumah warga terdampak dan terisolir banjir langganan itu.
Prajurit yang tergabung dalam Siaga Bencana Alam Pasukan Marinir (Pasmar) 2 ini diterjunkan ke lokasi banjir di Desa Iker-iker Geger, Kecamatan Cerme, Gresik, yang masih terlihat tergenang banjir akibat luapan Kali Lamong.
Para prajurit Marinir ini bersiaga untuk membantu aktivitas warga keluar masuk kampung karena desa mereka terisolir. Meski demikian, warga masih banyak yang bertahan di dalam rumah dan tidak bersedia mengungsi karena merasa sudah terbiasa dengan banjir.
Prajurit Marinir ikut mendistribusikan pasokan makanan tiga kali sehari ke rumah warga satu persatu dengan menggunakan dua perahu karet.
BACA JUGA: Gresik Banjir Langganan, Gubernur: Sungai Kali Lamong Butuh Tanggul
Komandan Peleton Letda (Mar) Ahmad Rizwan mengatakan personel Marinir dikerahkan ke lokasi sejak Selasa, 15 Desember 2020, saat ketinggian air mencapai 1,5 meter dan saat ini kondisi banjir berangsur surut tinggal menyisakan 1 meter di jalan desa.
"Pasukan Marinir akan terus berada di lokasi untuk membantu keperluan warga hingga banjir benar-benar surut. Personel Marinir disiagakan di lokasi bencana banjir selama 24 jam penuh bersama petugas dari Polri, BPBD, dan sejumlah relawan lain," katanya, Kamis, 17 Desember 2020.

EVAKUASI. Prajurit Resimen Artileri 2/Marinir membantu evakuasi warga Desa Iker-Iker Geger, Kecamatan Cerme, Gresik, terdampak banjir Kali Lamong, Rabu, 17 Desember 2020. Foto: Agus Salim
Kurang lebih 200 warga tinggal di tiga gang di Desa Iker-Iker Geger yang terisolir banjir akibat meluapnya Kali Lamong yang berada di Gresik Selatan itu.
"Enggak bisa kemana-mana lah, kampungnya banjir, kita di rumah saja, mau pindah kemana? Jaga rumah saja barangkali banjirnya lebih besar," kata salah satu warga, Asmaul.
Sementara itu, Komandan Resimen Artileri 2/Marinir Kolonel (Mar) Aris Budiadi menyampaikan bahwa evakuasi warga yang terdampak banjir tersebut bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir bekerjasama dengan tim Search And Rescue (SAR) setempat.
BACA JUGA: Jadi Langganan Banjir Kali Lamong, Bantuan Mulai Berdatangan
Selain melaksanakan evakuasi, prajurit juga menyalurkan bantuan berupa nasi bungkus kepada masyarakat yang terisolasi terutama wilayah dengan kondisi air yang cukup tinggi menggunakan perahu karet yang telah disiapkan satgas PPRCPB Pasmar 2.
"Laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, berikan yang terbaik untuk masyarakat dan jaga nama baik satuan khususnya Korps Marinir TNI-AL," kata Aris.
Sebagai catatan, di Kecamatan Cerme setidaknya 12 desa tergenang banjir Kali Lamong yakni Desa Tambak Beras, Jono, Cerme Kidul, Pandu, Betiting, Iker-Iker Geger, Morowudi, Guranganyar, Dampaan, Dungus, Sukoanyar, dan Lengkong.
Menurut data BPBD Gresik, di Desa Iker-Iker Geger, banjir merendam 350 rumah dengan ketinggian 20-50 sentimeter, sawah seluas 80 hektar, tambak 104 hektar, Jalan Perhubungan Desa (JPD) 1.050 meter dengan ketinggian 100-150 sentimeter, dan jalan lingkungan 1.500 meter dengan ketinggian 90-120 sentimeter.