JATIMNET.COM, Surabaya - Makin canggih Google mencegah malware menginfeksi Android, semakin cerdik pula produsen jahat menciptakan malware.

Baru-baru ini, dua aplikasi dihilangkan dari Google Play Store karena memuat malware. Dilansir www.thehackernews.com, dua malware itu dihapus setelah peneliti keamanan dengan tim peneliti malware Trend Micro, menemukan aplikasi itu sudah menginfeksi ribuan pengguna Android.

Dua malware itu adalah Currency Converter dan Battery Saver Mobi. Kedua aplikasi ini memanfaatkan sensor gerak dari perangkat Android yang terinfeksi, sebelum akhirnya menginstal Trojan perbankan berbahaya bernama Anubis.

Aplikasi Android berbahaya, dengan sejumlah besar ulasan bintang lima palsu, menggunakan trik pintar untuk menghindari deteksi ketika peneliti menjalankan emulator (yang cenderung menggunakan sensor) untuk mendeteksi aplikasi berbahaya semacam itu.

BACA JUGA: Google Sodorkan 40 Juta Dolar Akuisisi Fossil 

Setelah diunduh, aplikasi jahat itu menggunakan sensor gerak perangkat yang terinfeksi untuk mendeteksi apakah pengguna atau perangkat bergerak. Jika gerakan terdeteksi maka pengguna akan diminta untuk menginstal "pembaruan" palsu, yang sebenarnya adalah APK payload Anubis berbahaya.  
 
Menurut para peneliti Trend Micro, versi terbaru dari Anubis telah didistribusikan ke 93 negara yang berbeda dan menargetkan pengguna setidaknya 377 variasi aplikasi keuangan untuk mengekstraksi rincian rekening bank.

Trojan perbankan juga memiliki kemampuan untuk mendapatkan akses ke daftar kontak dan lokasi, mengirim pesan spam ke kontak, nomor panggilan dari perangkat, merekam audio, dan mengubah penyimpanan eksternal.

Google sudah menghapus dua aplikasi berbahaya dari Play Store-nya. Meskipun demikian, kewaspadaan perlu ditingkatkan saat mengunduh aplikasi bahkan dari Play Store resmi Google.