Jumat, 06 September 2019 13:51 UTC
DUEL UDARA: Stefano Lilipaly duel udara dengan pemain Malaysia. Foto: PSSI.
JATIMNET.COM, Jakarta - Kericuhan yang dipicu oleh oknum suporter menjadi salah satu penyebab timnas Indonesia gagal tampil maksimal saat melawan Malaysia yang berakhir dengan skor 2-3 di babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis 5 September 2019 malam.
Di saat Stefano Lilipaly dan kawan-kawan tengah berjuang, laga harus dihentikan sementara menyusul kericuhan yang membuat mental Pasukan Garuda mengendur.
Manajer timnas Indonesia, Sumardji menjelaskan timnya bermain cukup baik di laga tersebut. Sempat unggul, namun Malaysia selalu berhasil membalas.
BACA JUGA: Awali Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia dengan Manis
"Ya kalau soal kerusuhan betul-betul kecewa. Salah satunya ada juga sih (faktor permainan menurun karena rusuh)," kata Sumardji di SUGBK, Kamis 5 September 2019 malam.
Namun, Sumardji tidak mau menjadikan kericuhan di SUGBK sebagai kambing hitam kekalahan tim asuhan Simon McMenemy. Ia hanya berharap timnas Indonesia berbenah sebelum menghadapi Thailand pada 10 September mendatang di SUGBK.
"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin, coach juga sudah semaksimal mungkin. Kita melihat ada beberapa kekurangan yang tentu bisa dijadikan bahan evaluasi dan lawan Thailand bisa kita tingkatkan," jelasnya.
BACA JUGA: PSSI Pastikan 51 Ribu Lembar Tiket Telah Terjual
"Ya mudah-mudahan tetap ada penonton," ungkap lelaki yang juga menjabat sebagai manajer Bhayangkara FC seperti dilansir Suara.com, Jumat 6 September 2019.
Kericuhan bermula setelah adanya oknum suporter timnas Indonesia yang menerobos ke dalam sentel ban dan memprovokasi fans Malaysia. Bahkan, suporter Indonesia yang berada di tribun selatan membuat koreografi provokatif.
Tidak sampai di situ, oknum suporter Indonesia melempari fans Malaysia dengan botol minuman. Bahkan, ada yang melempari dengan bom asap.
Kericuhan berlanjut hingga di luar SUGBK. Suporter Garuda yang melakukan protes karena prestasi timnas di pintu VVIP terlibat bentrok dengan petugas keamanan.
